August 24, 2008

Ajaran Guruku Nih

Setiap “saat” dalam hidup bila kita mampu memanfaatkan dan menikmatinya akan menjadi suatu keajaiban yang tiada henti.

Seringkali kita melewatkan suatu waktu tanpa kepuasaan dan kesan yang mendalam bagi diri kita. Seolah-olah kita seperti mati terhadap apa yang terjadi pada diri kita sendiri.

Seolah hidup menjadi tidak berarti dan kita hanya sekedar melewati hidup dari waktu ke waktu.

Aku ingin merubah itu semua.

Aku tidak mau hidup seperti mati.

Aku mau melakukan seperti yang Guruku lakukan. Mempromosikan kebaikan diri dan mempromosikan kebaikan orang lain.

Sepertinya setiap pelajaran yang di berikan oleh Guruku tersebut, semuanya terasa langsung aku hadapi dalam praktek kehidupan aku.

Apa yang Beliau ajarkan bukan sesuatu yang di hayalkan, angan-angan dan tidak bisa di terapkan dalam kehidupan ini.

Justru yang Beliau ajarkan ialah ilmu terapan yang langsung bisa dipraktekan dalam hidup ini.

Guruku luar biasa.

Begitu juga ajaran yang Beliau ajarkan kepada banyak orang.

Aku sedikit demi sedikit mulai menyadari apa artinya mengendalikan diri.

Apa artinya berkuasa terhadap diri sendiri.

Aku mulai sedikit demi sedikit mempraktekkan caranya hidup dengan mengendalikan perasaan dan pikiran sendiri, belajar untuk memilah dan memilih pikiran dan perasaan yang baik untuk diriku.

Aku mulai berusaha untuk melihat dari cara pandang yang lebih segar dan baru.

Aku mau menjadi manusia yang puas dalam hidupnya, puas dalam arti yang sesungguhnya, puas yang memuaskan. Aku suka dengan cara pandang seperti ini….

Mempromosikan kebaikan diri sendiri itu luarbiasa. Membangkitkan dan mengembangkan kebaikan dalam diri sendiri itu luarbiasa.

Kita akan semakin mudah untuk melihat indikator kebaikan tersebut karena indikatornya sangat dekat dan jelas yaitu diri kita sendiri.

Kita bisa mengetahui dengan mudah apakah kita sedang melakukan sesuatu yang mempromosikan kebaikan kita sendiri atau tidak.

Dengan indikator diri kita dan kebaikan, maka kita menjadi tahu sampai sejauh mana keterlibatan kita terhadap urusan dengan orang lain.

Apakah keterlibatan kita membangkitkan dan mengembangkan kebaikan dalam diri kita atau tidak, apakah pikiran, perasaan yang kita pilih itu membangkitkan kebaikan dalam diri kita atau tidak, dan setelah itu selanjutnya kita dapat melihat apakah pilihan pikiran dan perasaan kita mengembangkan kebaikan pada diri orang lain.

Guruku luarbiasa.

Semoga aku dapat menerapkan ajaran-Mu.

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone