January 18, 2009

Menderita Bersama-sama dengan Kristus

Berhari-hari seorang anak remaja mengurung diri dalam kamar membaca terjemahan Kitab Suci yang dipinjam dari seorang temannya. Keluar dari kamar, Sang Remaja mencoba menanyakan kepada Kakeknya yang juga tidak pernah mendalami kitab tersebut. Walau bagaimana pun perlu juga didengar percakapan mereka.

 

Sang Remaja: Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima Roh Budak, yang membuat kamu tidak takut lagi. Tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikanmu anak Allah. Roh Allah dan Roh Budak itu maksudnya apa Kek?

 

Sang Kakek: Menurut pendapat pribadi Kakek, dipimpin Roh Allah berarti hidup dengan kesadaran. Roh Budak yang menciptakan rasa takut, adalah mind, pikiran, ego. Pikiran, ego yang takut berada dalam ketidaksadaran. Allah bebas dari rasa ketakutan.

 

Sang Remaja: Kakek, apakah manusia harus menderita seperti Gusti Yesus yang diminta memanggul tiang salib yang akan dipakai untuk menyalibnya? Agar manusia dapat hidup abadi?

 

Sang Kakek: Kembali menurut pendapat Kakek secara pribadi, menderita bersama-sama dengan Kristus jangan disalah artikan sebagai menyiksa diri. Menderita bersama-sama dengan Kristus berarti “hidup dalam kesadaran Kristus”. Dan, ia yang hidup dalam Kristus, memahami makna “penderitaan”. Kesadaran Fisik dan Kesadaran Pikiran yang menjauhkan dari Allah adalah “penderitaan”. Jika seseorang telah melampaui Kesadaran Fisik dan Pikiran maka seseorang menjadi “anak Allah”.

 

Sang Remaja: Kakek, menurut Kakek pribadi apa makna kalimat, Jikalau kamu tahu bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari-Nya?

 

Sang Kakek: Setiap orang yang sadar akan kebenaran-Nya, lalu hidup dalam Kebenaran itu, adalah “anak Allah”! entah dia memakai jubah Islam, atau mengenakan baju Hindu, atau berpakaian Buddhis, dia adalah “anak Allah”….

 

Sang Remaja: Terima kasih Kakek, kami sekarang mengerti tulisan Pastor Anthony de Mello bahwa Kristus lahir untuk menunjukkan bahwa seluruh umat manusia adalah putra-putri Allah.

 

Dijiwai buku Maranatha karya Bapak Anand Krishna

Triwidodo

Januari 2009.

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone