February 3, 2009

Makan Dengan Penuh Bhakti

Seorang Ibu sedang berbicara dengan anak gadisnya di meja makan.

 

Sang Gadis: Ibu, aku membaca di internet penelitian di Amerika. Sekelompok kelinci diberi makanan berkolesterol tinggi untuk mendalami asal penyakit “cardio vasculair”. Memang pada beberapa kelinci ditemukan pengerasan di pembuluh arteri mereka. Sesuatu hal yang luar biasa terjadi, ada sekelompok kelinci yang sama sekali tidak menunjukkan kenaikan kolesterol. Usut punya usut, sang asisten laboratorium selalu mengelus-elus beberapa kelinci yang sedang makan. Perasaan aman, terlindung, bahagia sewaktu menyantap makanan menawarkan kolesterol.

 

Sang Ibu: Vibrasi kasih mempunyai pengaruh luar biasa, semua makhluk, termasuk bintang dapat merasakan dan mendapatkan pengaruh positifnya.

 

Sang Gadis: Sudah lama Ivan Pavlov mengadaan percobaan, pada waktu anjing makan, selalu dibunyikan bel. Setelah beberapa lama, ternyata hanya dengan mendengar bunyi bel, air liur anjing keluar sepertinya teringat sudah waktunya makan.

 

Sang ibu: Usahakan makan pada waktu hampir sama setiap hari, pencernaanmu sudah siap mengolah pada waktu tertentu tersebut. Juga selaraskan waktu makanmu dengan alam. Pada waktu siang hari, matahari di atas kepala, suasana alam yang panas kita rasakan. Pencernaan kita juga mempunyai sifat api, panas. Makan lebih banyak pada siang hari selaras dengan alam, mendapat dukungan alam. Makan pagi sedikit menyebabkan rasa lapar  pada waktu siang dan kita akan makan pada waktu yang selaras dengan alam.

 

Sang Gadis: Bagaimana kalau seperti Ayah yang selalu makan apa pun yang ibu sediakan di depannya, baik di waktu ngobrol, maupun di depan tivi?

 

Sang Ibu: Makan pada waktu tidak lapar, akan menghasilkan ”ama”, semacam racun bagi tubuh. Kita akan menertawakan seorang anak remaja yang selalu mengisi bensin setiap ketemu Pompa SPBU, walaupun bensin di tanki sepeda motornya belum kosong. Kenapa kita tidak menertawakan kita sendiri, yang selalu makan setiap melihat ada makanan, padahal perut belum lapar?

 

Sang Gadis: Betul ibuku, saya ingat: Wahai Anak Adam, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak mengasihi orang yang berlebih-lebihan. (7:31)

 

Sang Ibu: Makanan yang kita makan akhirnya akan menjadi energi untuk kegiatan kita, mengganti sel yang rusak dan sisanya menjadi simpanan cadangan energi. Walau pernyataan tersebut tidak terlalu tepat, karena ada ”prana” sebagai sumber energi, tetapi tidak terlalu salah juga pernyataan tersebut. Makan sambil melihat televisi atau sambil membaca tidak menghormati calon organ tubuh kita sendiri. Mengunyah sambil bicara, tak hanya ”tidak menghargai” orang yang diajak bicara, tetapi juga tidak ”respek” kepada makhluk yang akan menjadi tubuh kita, otak kita, jantung kita, organ kita.

 

Sang Gadis: Ibu mengapa Ibu selalu minta kami semua duduk tenang, atur napas, sebelum dan sesudah makan, ditambah dengan berdoa?

 

Sang Ibu: Menyantap makanan secara holistik, adalah menyadari bahwa makan tidak hanya dari kualitas fisik dan organik, tetapi penuh dengan perasaan, mengandung kepuasan, terkait emosional dan spiritual. Alangkah baiknya, kita makan tidak pada waktu sedang kesal dan makan tidak di ruangan yang tidak tenang. Duduk tenang, atur napas, sebelum dan sesudah makan, ditambah dengan berdoa, memberi vibrasi kasih dan syukur kepada makanan. Membuat makan menjadi meditatif. Dedaunan pada dasarnya adalah manifestasi cahaya. Energi matahari mengubah obyek fisik menjadi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Makanan vegetarian penuh energi yang murni.Terima masih makanan, engkau adalah percikan dari kasih-Nya, aku sadar akan bhaktimu, ijinkan aku mensyukuri nikmat-Mu, rahmat-Mu dan berkah-Mu.

 

Sang Gadis: Ibuku aku ingat lagi: Yang dilarang bagi kamu adalah darah, daging babi, dan segala sesuatu yang diucapkan di luar nama Allah. Hewan yang dicekik sampai mati, hewan yang ditabrak sampai mati oleh suatu benda, hewan yang mati karena jatuh dari ketinggian, hewan yang terluka sampai mati dan hewan yang dimakan oleh binatang buas kecuali kamu membebaskannya hidup-hidup. Dan segala sesuatu yang dikorbankan bagi berhala dan segala sesuatu yang merupakan hasil jarahan. Semua itu merupakan tindakan culas. (5:3). Vibrasi makanan yang tidak baik dapat mempengaruhi diri kita. Terima Kasih Ibu. Terima Kasih Guru.

 

 

http://www.anandkrishna.org/oneearthmedia/ind/

http://triwidodo.wordpress.com

 

Januari 2009.

 

 

 

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone