Selasa 29 Juni 2010 seperti biasa Class Management Stress dibuka dengan tepuk tangan peserta meditasi, ibu Norma menyambut dengan kecerian. Latihan hari itu adalah Mind Culturing, mind culturing adalah latihan inti dari ke lima latihan yang di kemas dalam paket Stress Management yang dikembangkan oleh seorang Tokoh Spiritual Lintas Agama bapak Anand Krishna, ke lima tehnik di stress management dikemas sedemikian rupa untuk memperbaiki setiap lapisan diri kita, mulai dari lapisan phisik, lapisan emosi, lapisan energy dan lapisan pikiran. Setiap lapisan di olah dengan cara yang menyenangkan dan mudah, sehingga dapat di lakukan oleh siapa saja di rumah.
Latihan di mulai dengan memperhatikan tubuh kita sendiri, peserta meditasi diajak untuk berdialog dengan dirinya masing-masing, selama ini kita melupakan badan kasar ini yang merupakan kendaraan untuk menyelesaikan peranan kita di muka bumi di dalam ke hidupan ini, di sini, di dalam latihan ini peserta meditasi diajak untuk menyanyangi bagian tubuhnya masing-masing, mulai dari ujung rambut hingga jari jemari. Semua anggota tubuh diajak berdialog, dan diberikan ucapan terimakasih. Karena memang selama ini kita tidak pernah berterimakasih kepada tubuh kita sendiri, kita melupakan tubuh kita sendiri.
Musik lembut mengiringi peserta meditasi menambah santai dan nyaman peserta meditasi, setelah selesai berdialog dengan diri sendiri, kemudian peserta di bimbing oleh Ibu Norma untuk mulai membudayakan pikirannya. Dengan cara memperhatikan jalannya nafas yang masuk dan keluar. Nafas dan pikiran ibarat bambu pegang ujung yang satu maka ujung yang lain akan ikut terpengang.
Awalnya memang sulit, karena pikiran datang bak ombak silih berganti, belum selesai pikiran satu, datang pikiran berikutnya, begitu terus dan terus, pikiran datang bak gelombang setiap detiknya dan kita tidak menyadarinya. Di sini, pada latihan meditasi ini para peserta diajak untuk memperharikan gelombang pikiran, dengan memperhatinkan pikiran kita akan menimbulkan jurang pemisah antar pikiran satu dengan yang lain. Jika dalam 10 detik kita bisa memikirkan 10 hal, namun dengan meditasi ini kita akan mampu menjarangkan pikiran kita dari 10 hal menjadi 2 hal, itu adalah suatu kemajuan.
Ah, latihan yang indah membawa peserta meditasi merasakan kedamaian, ketentraman. Setelah selesai melatih membudayakan pikiran, peserta meditasi di minta untuk tiduran, sambil megang jantungnya, merasakan detak jantung. Dan berterimakasih kepada jantung yang telah memopang kehidupan kita tanpa henti setiap hari, ah, pernahkan kita membayangkan betapa lelahnya jantung kita ?.
Kemudian sesi latihan berakhir, masing-masing peserta bertepuk tangan. Dan seperti biasa sesi terakhir adalah sesi berbagi, berbagi tentang segala hal, di sini peserta meditasi bercerita tentang pengalamannya, perasaannya. Sebenarnya sesi ini adalah merupakan sesi theraphy, karena dengan mengeluarkan perasaan maka kita juga mengeluarkan emosi. Pembimbing meditasi menjadi tong sampah yang menampung sampah kita semua, dan mendaur ulangnya sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat buat kita semua.
Pada sesi ini Ibu Norma selaku pembimbing tidak memberikan jawaban langsung, pelajaran yang diberikan oleh ibu Norma hanya merupakan contoh dari pengalaman Ibu Norma sehari-hari, Ibu Norma berusaha untuk memicu kesadaran para peserta meditasi sehingga dapat menemukan jawaban yang tepat bagi diri mereka masing-masing.
Sharing antar peserta meditasi memberikan nuansa tersendiri, di sini kami dapat saling belajar dari pengalaman masing-masing peserta. Ah seperti biasa setelah menyelesaikan semua sesi latihan saya merasa bahagia, bersama teman-teman yang berasa dari suku yang berbeda, profesi yang berbeda, pendidikan yang berbeda, agama yang berbeda namun dapat duduk bersama sambil memberdaya diri disebuah ruangan yang penuh dengan cinta kasih dan kebahagian Anand Ashram.
Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih banyak karena telah diberikan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang indah hari kemarin di Anand Ashram.