Beberapa hari belakangan di FB maupun berita online, blog-blog teman dan TV kembali dipenuhi dengan propokasi dan kebencian terhadap Malaysia. Rasa Nasionalisme, yang menurut saya hanya ketersinggungan ego saja, terbakar dan tersulut oleh ulah Malaysia, yang pada dasarnya terjadi karena di picu oleh ulah kita juga. Bahkan ada presenter TV yang mengatakan bahwa kita berhak mengeritik kinerja prsiden kita yang buruk, tetapi Negara lain tidak boleh, salah bung, kritikan Negara lain terhadap kinerja presiden kita hanya menandakan kian parahnya kinerja presiden kita.
Malaysia telah memainkan peranannya dengan sangat baik, ulah Malaysia bukannya menginjak-injak harga diri kita sebagai bangsa besar, melainkan menunjukan letak kekurangan kita sebagai bangsa besar. Kewibawaan, kita tidak memiliki kewibawaan. Karena kita telah melupkan jati diri bangsa besar ini, sehingga di angap kerdil oleh bangsa lain.
Oleh karennya siapkan kita belajar dari ini semua ?
Dalai Lama mengatakan, “Musuh adalah Guru yang diberikan oleh keberadaan untuk mengajarkan kita” Oleh karenanya berbahagialah bagi mereka yang mempunyai musuh. Beberapa waktu belakangan ini ada teman yang selalu mempropokasi, namun saya diamkan saja, bahkan saya tidak meremove dia dari daftar teman saja, terahir saya di katai banci dan penakut. Ah, lantas apakah kata-kata teman itu membuat saya menjadi banci dan penakut ?, tidak saya tetaplah saya. Apaun proyeksi orang terhadap diri saya , tidak akan dapat terproyeksikan dengan penuh, orang hanya mampu memproyeksikan saya sebatas pikirannya saja. Sementara sejatinya saya, tetap tidak terjamah, dan tidak ternoda oleh proyeksi-proyeksi tersebut.
Oleh karena apa pun yang dilakukan oleh negera lain terhadap Indonesia, tidak akan pernah merubah sejarah Indonesia sebagai negera yang besar dengan nenek moyang yang hebat, namun, sejarah tinggalah sejarah, hanya akan tinggal sebagai kenangan, jika kita tidak mau mengambil pelajaran dari sejarah itu. Sadarilah akan kesejatian bangsa ini sehingga bangsa ini dapat memainkan perannya dengan baik. Malaysia sudah memainkan peranannya dengan sangat baik, yaitu membangunkan kita , saatnya sang harimau bangun dan mulai mengaum. Mulai memainkan perannya sebagai mercusuar dunia. Dan itu hanya dapat terjadi jika kita semua mau merubah diri kita, memperbaiki kesadaran kita. Jika sang harimau tetap terlelap, keberadaan akan terus mengusik dengan sesuatu yang lebih besar dan lebih dasyat, bahkan lebih menyakitkan. Hingga mata sang harimau terbelalak, dan mulai mengaum.
Aku cinta Indonesia, Sembah dan Sujudku pada Bunda Pertiwi. Jaya… Jaya Indonesia!.
Dan janganlah KAU terlelap lagi sahabat-sahabatku!.
==
Di Publikasikan di :