Saptu, 30 Oktober adalah malam minggu yang indah betapa tidak dimana kami dapat menghabiskan waktu malam mingguan bersama sahabat tercinta, saling berbagi kecerian dan berlatih bersama disebuah tempat paling sunyi yang selalu di rindukan yaitu Anand Ashram.
Sudah lama saya tidak datang ke Anand Ashram karena faktor kesehatan saya yang sering drop karena effek obat, namun saptu ini saya bersih kukuh untuk datang ke Anand Ashram meski diperjalanan sempat mual-mual dan kepala terasa pusing berat yang menyiksa, ah, ternyata ada sesuatu yang indah sebuah berkah menghampiri saya dan para sahabat di sana.
Acara open House seperti biasa di buka dengan lagu penuh cinta yaitu Selamat Datang Cinta buah karya ibu Maya Muchtar, kemudan bapak Dian Martin membimbing jalannya meditasi, peserta meditasi larut didalam jalannya nafas, menggali diri dengan cara melihat diri dengan jujur, mencari kekesalan dan amarah yang selama ini di pendam di dalam hati untuk di keluarkan dengan cara berteriak. Sampah-sampah amarah ini sering kali kita pendam karena kita tidak memiliki penyaluran untuk mengeluarkannya, namun beruntunglah kami semua yang memiliki outlet untuk mengeluarkan amarah-amarah tersebut tanpa merugikan atau menyakiti orang lain.
Setelah sekitar 10 menit mengeluarkan sampah amarah, ada rasa tenang, ada rasa nyaman. Ada kedamaian yang menyelimuti kami, kemudian kami bersama-sama membuat lingkaran dan saling berpegangan, mengirimkan getaran-getaran kedamaian yang kami rasakan untuk keluarga, kerabat dan seluruh Indonesia. Kemudian kami berdoa bersama untuk mendoakan saudara-saudara kita yang terkena bencana di daerah.
Kemudian masuk ke bagian perayaan, dimana kita semua bernyanyi dan bergembira menikmati hari, menikmati malam mingguan dengan kecerian. Sebagai penutup seperti biasa sahabat yang baru datang ke Anand Ashram memperkenalkan dirinya, sore ini ada sekitar 6 – 7 orang yang baru datang,salah satunya adalah sahabat saya di FB mas Heri Hermanto, senang berjumpa denganmu sahabat.
Meski dalam kondisi dihujat Anand Ashram tetap ceria tetap melanjutkan missinya yaitu One Earth One Sky One Humankind dengan cara mengolah diri agar dapat membuat perubahan untuk negeri, bapak Anand Krishna tetap berkarya ada sekitar 3 buku yang sudah beliau terbitkan selama fitnah ini menimpa beliau. Bapak tidak terpengaruh dan tetap berbakti, tetap berkarya.
Acara open house di tutup oleh nyanyian, namun sebelum nyanyian tersebut selesai tiba-tiba terdengan suara sorak sorai dengan gembira, dan bapak Anand Krishna ternyata sedang memasuki ruangan, jantung ini terasa berhenti berdegub, ah tak dapat di lukiskan betapa gembiranya hati kami pada saat itu. Bermalam minggu di rumah sang kekasih dan di temani oleh sang kekasih meski hanya untuk beberapa menit, rasanya……… Ah!.
Bapak Anand Krishna menggenakan pakaian berwarna hijau, wajahnya seperti biasa bersinar dengan kemilau keceriaan, senyumnya tetap menawan mendamaikan hati, membuat kami rindu akan senyumnya itu. Beliau berbagi kecerian dan tawa kepada kami semua, sebuah anugerah yang terindah.
Bapak Anand Krishna menutup pertemuan dengan berkata Indonesia…., dan kami menjawab Jaya. Indonesia Jaya !. Seperti biasa beliau menggelorakan semangat kami, dan darah ini terasa terbakar terasa semangat yang naik ke kepala untuk mengabdi seperti apa yang sudah beliau lakukan. Terimakasih bapak, terimakasih atas pengabdianmu. Semoga ego kami dapat terus tertunduk sehingga kami dapat menghadirkan semangat kasihmu di dalam kehidupan kami, di dalam karya-karya kami.
(sewaktu awal menuliskan ini kepala saya pusing akibat perjalanan dari sunter ke bintaro, dan juga karena baru selesai minum obat, namun begitu selesai menuliskan ini pusing kepala saya hilang, ah sebuah berkah keindahan tersendiri buat saya)
= =
Di Publikasikan di :