“Untuk melakukan suatu perubahan bukanlah tugas yang mudah. Kadang kita dihina, dicaci, diremehkan dan bahkan difitnah. Kita harus berterimakasih kepada mereka untuk menunjukkan dan membuktikan bahwa kita bisa. Dengan latihan-latihan yang diberikan oleh Bapak Anand Krishna di buku ‘Youth Challenges and Empowerment’, semua tantangan itu akan dapat teratasi.”
Agak ngeri juga melihat anak muda jaman sekarang yang dipikirkan hanya 2 hal pokok yaitu selangkangan dan perut, selangkangan adalah menikah yang inti niatnya adalah agar bisa ngesek dengan aman dan nyaman, kemudian beranak pinak dan masuk keurusan perut yaitu membangun keluarga yang kaya raya sejahtera tanpa memperdulikan caranya yang penting segala keinginan dapat diwujudkan.
Saya adalah bagian dari pemuda yang seperti itu, habis mau bagaimana lagi ? saya ndak ngerti mau bagaimana, masyrakat mencetak saya agar menjadi seperti itu. Hingga kemudian saya menemukan komunitas Anand Ashram, di sini pandangan saya berubah. Bahwa hidup tidak hanya urusan selangkangan dan perut, ada hal-hal yang mesti di raih, mesti dipikirkan. Menikah dan berkeluarga hanyalah sebuah sarana untuk melampaui nafsu sek, selanjunya kita harus memberdaya diri, memainkan peran kita sebaik-baiknya. Uang dan materi hanyalah sebagai sarana untuk memberdaya diri agar dapat mengembangkan potensi diri.
“Beri aku tujuh pemuda! aku akan ubah dunia” Begitu perkataan Bung Karno, Semangat muda adalah semangat perubahan, hanya orang mudah saja yang dapat melakukan perubahan. Dan untuk melakukan perubahan satu-satunya jalan yang harus di rubah adalah diri sendiri, kita tidak akan pernah dapat melakukan perubahan tanpa merubah diri sendiri. Lupakan teori yang di usung para pakar, para politisi, para aktivis, para pemuka agama dan para-para lainnya yang menyatakan bahwa perubahan harus dimulai dengan membangun sistem yang baik, sebaik-baiknya sebuah sistem jika pelaku dari sistem itu tidak lah baik maka sistem itu akan menjadi korup juga.
Youth Challenges and Empowerment adalah sebuah solusi bagi anak muda untuk mengembangkan potensi diri, mengasah keberanian dan mempertajam intuisi. Dengan mengolah diri, dengan memberdaya diri sendiri, kita sudah mulai berubah dan perubahan itu akan dengan sendirinya mempengaruhi orang-orang disekitar tanpa kita minta oleh karenanya mulai saat ini juga mari kita merubah diri kita agar kita dapat merubah kondisi negeri.
Selamat Hari Sumpah Pemuda, di mana Pemuda kembali mengambil peran pembaharuan untuk perubahan negeri menjadi Bertumpah Darah Satu, Tanah Air Indonesia. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia. Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia.
Jaya Indonesia !, Indonesia Jaya !
Refrensi :
= =
Di Publikasikan di :