(Surat menyurat Ir. Soekarno kepada Tuan A. Hasan, Guru “Persatuan Islam” Bandung 1 Desember 1934 hingga 25 Nopember 1936 , Sumber refrensi : Islam Sontoloyo : Pikiran-Pikiran Sekitar Pembaruan Pemikiran Islam – Ir Soekarno – Sega Arsy 2010)
Dan sekarangpun, Tuan Hassan, sekarangpun , yang saya, Alhamdulilah, berkat pertolongan Allah dan pertolongan Tuan dan pertolongan orang-orang lain, sudah lebih mengenal bulat dan lebih yakin ke – Islam-an saya itu, sekarang hati saya malahan menjadi lebih luka dan gegetun kalau saya melihat keadaan di kalangan umat Islam yang seakan menentang Allah dan menentang Rasul itu. Lebih luka dan lebih gegetun kalau saya melihat kejumudah dan kekunoan guru-guru dan kiai-kiai Islam, lebih luka dan gegetun kalau melihat mereka mengokoh-ngokohkan taqlidisme, lebih luka dan lebih gegetun kalau melihat dilancang-lancangkannya dan dimain-mainkannya poligami, lebih luka dan gegtun kalau melihat degradation Islam menjadi “agama celak” dan “agama sorban”, lebih luka dan gegetun melihat kenistaan umum dan kehinaan umum yang seakan akan menjadi “patent” dunia Islam itu. Ach, Tuan Hassan, sekarang barangkali kaum kolot sudah sedia dengan putusan kehakimannya yang mengatakan saya “anti Islam”, “mau mengadakan agama baru” , “murtad dari Ahlussunah wal jama’ah, “charidiji” dan “qadiani” , dan macam-macam sebutan yang kocak-kocak dan segar-segar. Biar! Zaman nanti akan membuktikan, bahwa kaum muda tulus dan ikhlas mengabdi kepada kebenaran, tulus dan ikhlas mengabdi kepada Tuhan. Zaman nanti akan membawa persaksian, bahwa kita punya ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan bukan “membuat agama baru” , bukan buat “mengubah hukum-hukum Allah da Rasul”. Justeru buat ,mengembalikan agama yang asli dan mengindahkan hukum-hukumnya Allah dan Rasul. Belum pernah disejarah dunia ada tulisan, bahawa suatu reform movement tidak dapat perlawanan dari kaum yang jumud, belum pernah sejarah dunia itu menyaksikan bahwa suatu pergerakan yang mau membongkar adat-adat salah satu dan ideology-ideologi salah yang telah berwindu-windu dan berabad-abad bersulur dan berakar pada suatau rakayat, tidak membangun reaksi hebat dari pihak jumud yang membela adat-adat ideology itu. Silahkan kaum mudah berkerja terus. Tapi dalam pada kaum muda berkerja terus itu haruslah mereka menjaga, jangan sampai mereka mengadakan perpecahan dan permusuhan satu sama lain di kalangan umat Islam, jangan samapai mereka meanggar perintah Allah dan “berpegang kepada agama Allah dan jangan bercerai berai” dan jangan samapai mereka “menggenuki umat sendiri, lupa kepada umat yang besar”
Ini, inilah memang kesukarannya kerja yang harus diselesaikan oleh kaum mudah itu: memberantras adat-adat salah dan ideology-ideologi salah tapi tidak mebermusuhan dengankaum yang karena “belum tahu”, membela kepada adat-adat salah dan ideologi-ideologi salah itu; menwarkan adat-adat benar dan ideology-idologi benar itu; mengoperasi tubuh Islam dari bisul-bisulnya menjadi potongan-potongan yang membinasakan keselamatan tubuh itu sama sekali.
Renaissance-paedagogie, menidik supaya bangun kembali, itu, itulah yang harus dikerjakan oleh kaum muda, itulah yang harus mereka “System-kan” , dan bukan separatism dan perang saudara. Bahagialah kaum muda yang dikasih kesempatan mengerjakan renaissance-paedagogie itu, bahagialah kaum mudah yang di takdirkan menjadi pahlawam-pahlawan renaissance – paedagogie itu.
Sampaikanlah saya punya salam kepada mereaka semua, sampaikanlah saya punya doa kepa mereka semua. Kepada Tuan sendiri, salam dan pembaTuan doa itu saya bubuhi ucapapan terimakasih atas Tuan punya pertolongan-pertolongan pribadi kepada saya,lahir batin.
Wasallam,
SUKARNO
(Selesai)
Setiap pembaharu akan di tolak, ingat kasus Galileo , Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.
Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai observasi astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari.
Akibat pandangannya yang disebut terakhir itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya. Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Zaman telah mencatat kebenaran tentang pemikirannya itu. Oleh karenanya buat siapapun yang sedang ingin keluar dari kekolotan akan mendapat tentang hebat, akan mendapat caci maki dan hujatan, namun berkacalah kepada bung Karno, berkacalah pada prilaku beliau dan tauladanilah, semangatlah dan tetaplah memberdaya diri.
Zaman akan mencatat siapapun yang sedang berupaya untuk meruntuhkan kekolotan, dan bersukurlah kepada Dia yang maha satu adaNya jikalau kebetulan kita mendapati peranan sebagai pendobrak kekolotan, terimalah peranan itu dengan suka cita karena itu adalah peranan agung. Tetaplah menggali dan menggali apa pun yang terjadi jangan pernah berhenti samapai nafas terakhir berhembus.
Surat menyurat ini selesai di sini, namun ke depannya masih ada guratan jiwa bung Karno yang dapat kita selami, dapat kita hayati. Yaitu berbentuk artikel-artikel yang dapat mengugah kesaran kita, dapat mengilhami inspirasi kita dalam mengisi hidup ini, dalam melakoni peranan di kehidupan ini. Saya akan mencoba mengharikan artikel-artikel buah karya bung Karno secara bersambung, dengan harapan jiwa bapak bangsa kita ini dapat merasuk dan memberikan ispirasi buat kita semua, seperti apa yang di katakana oleh bung Karno bahwa yang kita butuhkan hanyalah inspirasi.
- Tidak Percaya bahwa Mirza Gulam Ahmad Adalah Nabi (Endeh, 25 Nopember 1936)
- Tabir Adalah Lambang Perbudakan (Pani Islam , 1939)
- Minta Hukum Yang Pasti Dalam Soal “Tabir ( Surat terbuka kepad K.H.M Mansur ketia H.B Muhammadiyah )
- Memudahkan Pengertian Islam (Panji Islam , 1940)
- Apa Sebab Turki Memisahkan Agama Dari Negara ?
- Saya Kurang Dinamis (Panji Islam, 1940)
- Masyarakat Onta dan Masyarakat Kapal Udara (Pani Islam, 1940)
- Islam Sontoloyo ( Pani Islam, 1940)
- Bloedtrasfusie Dan sebagian Ulama (Panji Islam, 1941)
= =
Di Publikasikan di :