Konon khabarnya menurut gossip dari langit yang diterima oleh su darman ketika sedang berteduh dibawah pohon beringin tentang oom Mullah yang baru meninggal akhirnya masuk surga, karena oom Mullah banyak membuat orang tertawa maka beliau di berikan tempat istimewa di surga, pada suatu hari oom Mullah diajak keliling oleh Malaikat untuk mengetahui lingkungan barunya di aherat
Disebuah tikungan di akherat oom Mullah melihat orang-orang yang disiksa, dicambuk dan dibakar di atas api neraka.Setelah disiksa mereka mati tapi hidup lagi lalu disiksa lagi. Begitu terus berulang-ulang. Oom Mullah lalu bertanya kepada Malaikat. “Wahai Malaikat, tempat apakah itu namanya? dan kenapa mereka disiksa?”
“O..itu namanya neraka, tempat orang-orang yang selama hidupnya suka mencuri, berzina, korupsi dan semua perbuatan berdosa lainnya.” jawab Malaikat.
O..begitu ya…lalu oom Mullah diajak berjalan lagi untuk melihat tempat penyiksaan yang lain sampai tiba disebuah persimpangan oom Mullah melihat Amrozi CS sedang berada di tempat yang sejuk, penuh kenikmatan dan pemandangannya indah sekali. Di sana Amrozi CS ditemani wanita-wanita cantik telanjang, diiringi musik nan merdu, di meja dihidangkan makanan yang serba lezat. Lalu dengan sedikit heran oom Mullah bertanya. “Wahai malaikat tempat apakah itu namanya ?”
“O..itu surganya Amrozi !’ Jawab malaikat. Kemudian oom Mullah diajak berjalan lagi. Sepuluh menit kemudian terdengar suara Bom, Bluarrr, Oom Mullah heran tapi masih terdiam, merekapun berjalan lagi. Sekitar sepuluh menit kemudian terdengar bom lagi. Tak tahan dengan rasa penasarannya oom Mullahpun bertanya kepada malaikat, “Suara apakah itu wahai Malaikat ?”
“O..itu suara bom, setiap sepuluh menit surganya Amrozi kami ledakkan..!!!”
Seperti yang di ceritakan su darman kepada su rahman.
Renungan
Surga… surga sebuah tempat yang menjadi tujuan terakhir manusia, saya mulai mempertanyakan jangan-jangan sebenarnya kita tidak percaya akan surga, karena begini, menurut ceramah yang sering saya dengar bahwa syarat masuk surga adalah harus menjadi orang baik, harus sering-sering berbuat baik, namun nyatanya sekarang ?. Tingkat korupsi saja sanggat tinggi hal itu menandakan bahwa kita tidaklah baik. Lantas surga apa yang ingin kita raih ?, meski kita sering masuk ke rumah ibadah namun jika kelakuakn kita tidaklah menjadi baik, masih suka korupsi, masih suka mementung orang yang berkeyakinan beda, masih suka membakar tempat ibadah umat lain, masih suka memfitnah, masih suka bergunjing, menurut saya kita masih sangat jauh dari surga.
Surga dan Neraka adalah merupakan suatu kondisi kejiwaan seseorang, oleh karenanya sering timbul istilah hidupku bagai di dalam neraka, karena terselimuti oleh amarah, iri hati, cemburu, dendam, kesedihan dan segudang emosi yang membebani jiwa . Kondisi jiwa kita saat ini, sekarang di dunia ini akan sangat menentukan perolehan kita di akherat sana, jika kita masih diselimuti oleh emosi amarah, kebencian, duka lara, surga apa yang akan kita dapatkan ?.
Oleh karennya ada yang mengatakan bahwa Gagal menemukan surga sekarang, sewaktu masih di dunia, maka gagal pula menemukan surga di akherat nanti. Jika kita ingin menemukan surga di akherat nanti maka kita harus memulainya dari sekarang, di dunia ini. Kita harus menghadirkan surga bagi kehidupan kita sendiri, caranya dengan mulai memberdaya diri. Mulai memperbaiki diri dengan demikian kita akan dapat juga memperbaiki kondisi sekitar. Dengan demikian kita menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih indah untuk di tinggali, dan baru kemudian kita berbicara tentang surga di alam sana nantinya.
Jangan berbicara tentang surga dulu jika untuk merawat alam saja kita tidak bisa, kita membabat hutan, membunuhi binatang, mengeruk isi bumi semua kita lakukan dengan semena-mena dan mengikuti hawa nafsu. Tidak!, jangan berbicara tentang surga dulu, jika kita masih belum dapat memilihara alam. Juga jangan berbicara tentang surga dulu jika kita masih tidak dapat bertanggungjawab terhadap diri kita sendiri, kita mengkorupsi, memanipulasi kekuasaan, bermain kotor demi keuntungan pribadi. Jangan-jangan bicara tentang surga dulu jika kita masih belum bisa mengurus diri sendiri, karena apakah Allah rela memberikan surga kepada mereka yang masih suka korupsi, yang masih keras, yang diselubungi oleh kemunafikan. Lihatlah kerusakan yang ada di bumi ini, lantas apakah Allah rela jika surga nanti dibuat seperti dunia sekarang ini, di rusak dengan semena-mena ?. Ritus ibadah yang kita kerjakan di dunia ini tidak menjadi jaminan akan surga di alam sana, yang menjadi jaminan adalah kondisi kejiwaaan kita. Menemukan dan mewujudkan surga sekarang, di dunia ini maka kita akan mendapatkan surga di alam sana kelak.
= =
Di Publikasikan di :