November 11, 2010

Juru Kunci Gunung Wajah

Abah, begitulah orang-orang memanggil lelaki sepuh ini. Tak ada yang tahu kapan Abah lahir, dan sudah berapa lama menjadi juru kunci gunung wajah. Ada yang mengatakan Abah sudah ada di sini sebelum gunung wajah di ciptakan, bahkan sebelum bumi ini di ciptakan Abah sudah ada di sini. Abah adalah lelaki bersahaja , tutur katanya lembut. Abah adalah sumber keceriaan, sumber Inspirasi. Banyak pendaki yang sudah di pandu oleh Abah menuju puncak gunung wajah, sebagain menolak untuk turun dan menetap di puncak, sebagian lagi ikut kembali turun dan  mengabdi kepada Abah untuk mengatar para pendaki lainnya.

Tak ada yang lebih tahu lika-liku gunung wajah terkecuali Abah, sebelum mendaki gunung wajah Abah selalu berpesan bahwa untuk tidak mendengarkan apapun terkecuali perkataan dan petunjuk Abah. Gunung Wajah adalah gunung penuh misteri, namun penuh dengan jawaban bagi yang ingin menemukan jawaban tetang keberadaan dirinya.  Gunung wajah adalah gunung tertinggi, siapa yang dapat mencapai puncaknya maka akan tiba di puncak paling puncak dimana dapat melihat segala sesuatu dengan sangat jelas, sangat jernih, tiada selubung apapun lagi. Gunung wajah adalah gunung yang unik, di gunung wajah setiap pendaki akan berpapasan dengan wajahnya sendiri, gunung wajah akan melucuti setiap wajah para pendaki, hingga pendaki menjadi polos seperti anak-anak.

Banyak pendaki yang gagal karena tidak tahan menatap wajahnya sendiri, sering kali mereka menyalahkan Abah. Sering kali juga para pendaki tidak sabar mengikuti Abah, mereka ingin mencari jalan pintas, dan kemudian tersasar atau hilang. Banyak pendaki yang kemudian menyebarkan berita yang tidak benar, bahwa Abah adalah seorang ahli nujum, Abah menyihir jalanan menuju puncak gunung menjadi jalan yang mengerikan dan banyak hal aneh yang terjadi di sepanjang perjalanan, namun Abah hanya tertawa mendengar berita itu. Gunung wajah tidaklah pernah bohong, gunung wajah selalu menampakan wajah seorang pendaki apa adanya, setiap opsesi terpendam seorang pendaki dikeluarkan dan di tampakan oleh gunung wajah. Menurut Abah setiap pendaki memiliki jalurnya sendiri-sendiri, perjalanan kepuncak adalah perjalanan yang melelelahkan, namun jika di lalui dengan suka cita tanpa sadar maka kaki sudah menjejakan kaki di puncak.

Abah masih tetap di sini menebarkan senyum dan bercerita tentang keindahan puncak wajah, menunggu para pemberani untuk ikut dengan ke puncak tertinggi. Sementara aku masih duduk di sebuah sudut sambil bertanya kepada diriku sendiri, beranikah aku ?.

= =

Di Publikasikan di :

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone