Ketika sedang makan uli tiba-tiba terlintas sebersit kalimat di benak Sudarman “Apa yang terlihat tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya, dan kalaupun benar pada akhirnya setiap individu harus mempertanggungajwabkan perbuatannya sendiri-sendiri. Jadi berhentilah mengurusi urusan orang”, Sudarman menelan ulinya sambil mesam-mesem, kemudian menyeruput tehnya, ah pagi yang indah!.
Sering kali kita terjebak oleh kesusahan karena kita melibatkan diri ke dalam urusan orang, kita nyemplung ke dalam lumpur gossip, tercoreng moreng oleh kebencian orang terhadap orang yang lain. Tenggelam ke dalam kepekatan iri hati, dengki dan juga amarah orang lain. Hal yang paling mudah adalah kita harus tahu kapan berhenti terlibat dengan urusan orang jika itu tidak menguntungkan buat kita, kita harus berani menarik diri kita dari keterlibatan dengan hal-hal yang justeru akan membebani emosi kita. Setiap gossip yang kita perbincangkan akan mengotori pakaian jiwa kita, makin banyak kotoran maka makin sulit pula membersihkan, oleh karenanya cara yang paling aman adalah mundur sebelum kena kotoran, menarik diri sebelum terkotori.
Menjadi tak penting apa yang orang perbuat, perbuatan orang itu pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan oleh orang itu sendiri. Yang penting adalah perbuatan diri kita jangan sampai kita di susahkan oleh perbuatan kita sendiri, teringat pesan bapak Anand Krishna yang bolak-balik selalu di ucapkan bahwa : “Kita berada di dunia ini untuk mengurusi diri kita sendiri”, jadi persetan dengan orang lain selama setan tidak menyesatkan pikiran kita hingga terjebak dalam lumpur gossip.
Hidup itu indah, seperti Sudarman meski tak beruang masih dapat menikmati uli dan tehnya pagi itu serasa berada di surga. Tak penting apa yang orang pikirkan tentang Sudarman, yang penting adalah apa yang Sudarman pikirkan terhadap dirinya sendiri. Selamat menikmati hari. Salam bahagia, tetap semangat !.
= =
Di Publikasikan di :