“Hanya Kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. Tunjukanlah kepada kami jalan yang lurus” Al Fateha : 5 – 6”
Suatu pagi seperti biasa Sudarman menikmatinya dengan sarapan dan secangkir teh, pagi itu sarapanya adalah nasi uduk, semur tempe dan kentang plus kerupuk, nyam… nyam. Selesai sarapan, sambil menikmati teh hangatnya Sudarman mencek email dan membuka Facebook. Ada 1 pesan di inboxnya, Sudarman membacanya.
Inti dari pesan tersebut adalah agar Sudarman berhenti menulis dan berhenti menyesatkan orang, jangan membawa-bawa ayat-ayat Al quran di dalam tulisan. Ah, Sudarman cuma bisa cengar cengir, menyesatkan. Hebat sekali Sudarman bisa menyesatkan orang, bukankah kita semua sedang tersesat. Buktinya setiap hari kita berdoa di dalam sholat kita agar minta di tunjuki jalan yang lurus, hal ini menandakan bawah kita memang sedang tersesat. Dan ketakutan kita akan ketersesatan kian menandakan jikalau kita memang benar-benar tersesat, karena jika kita sudah tahu tujuan, kita tidak akan pernah bisa disesatkan.
Seorang yang sudah mengetahui rute pendakian gunung, tidak akan tersesat dan juga tidak akan dapat disesatkan oleh pendaki lainnya, agak aneh juga jika kita sudah tahu mana jalan yang lurus dan benar tetapi takut disesatkan. Ketakutan kita sekali lagi membuktikan bahwa kita memang sedang tersesat, dan sesama orang yang tersesat dilarang saling menuduh, baiknya masing-masing pihak tetap berjalan, jika sudah tidak cocok ya sudah berjalanlah sendiri-sendiri tak usah saling menuduh dan senantiasa selalu berdoa kepada Tuhan “Hanya Kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. Tunjukanlah kepada kami jalan yang lurus”.
Tahukah bahwa sesungguhnya Tuhan itu maha menyesatkan?, dan tentu saja hanya Tuhan jualah yang dapat memberikan petunjuk agar kita dapat menemukan jalan . “Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” Ibrahim : 4
Ada baiknya sebelum mencap seseorang sesat kita bertanya dulu kepada Tuhan apakan kita sudah berada di jalan yang benar, jika kita sudah dapat mendengar jawaban dari Tuhan maka tidak ada alasan kita takut di sesatkan karena Tuhan telah memberikan petunjuk kepada kita. Tak perlu mengurusi orang lain, mari kita urusi diri sendiri dan selalu berdoa kepada Tuhan “Hanya Kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. Tunjukanlah kepada kami jalan yang lurus”
Seperti yang diceritakan Sudarman kepada Surahman.
= =
Di Publikasikan di :