February 12, 2011

Michael Jackson dan Inspirasi dari Mahatma Gandhi, Renungan Ke-64 Tentang Berguru

Sepasang suami istri baru saja membuka file tentang penyanyi legendaris Michael Jackson, pejuang kesetaraan ras Dr. Martin Luther King Jr dan Tokoh Dunia Pejuang Anti-Kekerasan Mahatma Gandhi. Mereka tertarik membicarakan perjuangan tanpa-kekerasan. Buku-buku dan beberapa artikel Bapak Anand Krishna mereka jadikan referensi pembicaraan.

Sang Suami: Istriku, ternyata Michael Jackson terpengaruh oleh ajaran tanpa-kekerasan dari Mahatma Gandhi…….. Michael Jackson pernah membaca sambutan di Oxford Union pada tahun 2001 yang tampak sekali dijiwai ajaran Gandhi dan menutup sambutannya dengan mengutip wisdom dari Mahatma Gandhi: ”Untuk semua yang hadir malam ini, bagi yang merasa dikecewakan oleh orang tua Anda, saya meminta Anda untuk mengecewakan kekecewaan Anda. Untuk semua yang hadir pada malam ini, bagi yang merasa ditipu oleh ayah atau ibu Anda, saya meminta Anda untuk tidak menipu diri sendiri lebih lanjut. Dan untuk Anda semua yang ingin mendorong orang tua Anda pergi, saya meminta Anda untuk memperpanjang tangan Anda kepada mereka sebagai gantinya. Saya meminta Anda, saya bertanya pada diri sendiri, untuk memberikan orang tua kita sebuah persembahan cinta tanpa syarat, unconditional love, sehingga mereka juga dapat belajar bagaimana mengasihi kami, anak-anak mereka….. Mahatma Gandhi berkata: “Yang lemah tidak pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah ungkapan dari kekuatan”.

Sang Istri: Bagaimana pun lewat semua penderitaannya – di tangan ayah yang kasar dan media yang hanya menutut seperti halnya tanaman parasit – ia menjadi dan tetap menjadi orang yang mencintai dan memaafkan. Michael Jackson belajar untuk mengampuni ayahnya yang sering memukulnya sehingga ia menderita kala dirinya masih anak-anak. Bahkan ia mengambil semua langkah tanpa kekerasan, yang sangat penting untuk mencintai dan memahami musuh-musuhnya. Masyarakat tidak menghargai perjuangan keras dari jiwanya. Apa yang masyarakat lakukan terfokus pada keeksentrikannya, dan segelintir empati karena menerima dirinya sebagai manifestasi dari kehilangan masa anak-anak dan sorotan media yang selalu menuntut. Parahnya, masyarakat kehilangan empati dan tidak dapat memahami penyimpangan dan keeksentrikannya.

Sang Suami: Dalam video clip album “Man in the Mirror” Michael Jackson menampilkan Mahatma Gandhi, Dr Martin Luther King Jr dan Rosa Parks karena mereka dianggap telah mengubah dunia ke arah kebaikan. Sebuah semangat untuk mengubah diri……… Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” disampaikan…….. Setiap orang dan dunia ini saling terkait. Seluruh kehidupan ini adalah satu organisme sendiri. Seluruh dunia ini adalah satu tubuh. Kita semua seperti sel-sel dalam tubuh ini. Satu sel terkena infeksi, seluruh badan sel juga terinfeksi. Satu sel sehat, seluruh dunia juga ikut sehat. Jadi untuk membuat “dunia menjadi lebih baik” kita harus membuat hidup kita menjadi lebih baik pula. Tidak ada jalan lain, kitalah titik awal dunia yang lebih baik. Saat kita berevolusi, seluruh dunia juga berevolusi……..

Sang Istri: Dalam “Man in the Mirror”, Michael Jackson sesungguhnya melihat refleksi dari jiwanya dan bernyanyi dengan semangat ekstra: “If you wanna make the world a better place, take a look at yourself, and then make a change.” Nasehat yang diberikan bukan untukmu dan aku, It was an advice given not to you or to me, but to himself: “I’m gonna make a change, for once in my life it’s gonna feel real good, gonna make a difference, gonna make it right…” Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” disampaikan…….. Filsuf  J. Krishnamurti dan artis Michael Jackson berbicara tentang perubahan, tentang kemerdekaan paripurna dari ikatan, dari paradigma-paradigma tua yang sudah busuk. Dan, sebagaimana Mahatma Gandhi, keduanya menyadari pentingnya”menjadi perubahan” yang mereka inginkan di dunia ini. Namun, keduanya meninggal dalam keadaan frustrasi, seperti halnya Sang Mahatma. Gandhi tidak bisa menerima ide tentang perpecahan India , berdasarkan agama. Gandhi mengeluarkan luapan frustrasinya dengan mengundurkan dari ajang politik dan kembali ke komunitasnya di Gujarat. J. Krishnamurti mengeluarkan uneg-uneg frustrasinya melalui tulisan-tulisan dan diskusinya dengan orang-orang di sekitarnya. Michael Jackson, sang bintang, menyalurkan rasa frustrasinya lewat eksperimen dengan tubuhnya. Dia ubah tubuhnya menjadi sebuah loratorium………..

Sang Suami: Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” disampaikan……. Michael Jackson merasa bahwa ia menjadi korban dari jenis cinta yang egois yang membuatnya terobsesi untuk menyebarkan jenis cinta yang benar dan menyembuhkan dunia, “Heal the World” to “make it a better place for you and for me“. Ia memimpikan dunia dimana “Black or White” tidak menjadi masalah atau setara. Untuk menunju kesana, caranya adalah melalui “Cinta tanpa ego”. Tidak ada jalan lain. Jalan ini menuntut ketiadaan ego. Pilihannya adalah ego dan “tiada jalan” atau cinta dan “jalan”. Inilah  jalannya, dan saya ulangi, inilah satu-satunya jalan. Ketika emosi Anda tidak lagi berpusat pada diri sendiri, saat perasaan Anda tidak lagi terbatas pada keluarga dan orang-orang yang dekat dengan anda, maka saat itulah anda menemukan jalan itu. Saat itu, dan hanya dengan jalan itu anda menemukan “jalan masuknya”. Selama emosi dan perasaan kita masih hanya berpaku pada segala hal di sekitar kita, maka kita tak akan pernah menemukan jalan itu. Semangat kita harus berubah menjadi kasih. Kasih terjadi saat anda bersemangat, bergairah terhadap seluruh umat manusia, seluruh makhluk hidup dan kehidupan itu sendiri. Inilah  jalannya.

Sang Istri: Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” juga disampaikan…….. Kemanusiaan itu bukan hitam atau putih, atau keduanya. Kemanusiaan adalah satu. Anak adalah anugrah alam, keajaiban dan misteri. “Goresan” DNA berbeda, namun jika kita menilik cukup jauh ke belakang, kita akan temukan kita semua berasal dari satu sumber yang sama. Atom itu satu. Energi juga satu. Sumber segala kehidupan adalah satu. Perbedaan kita adalah geografis. Perbedaan biologis. Tetapi bukan perbedaan yang prinsipil. Pada dasarnya, kita semua satu. Jadi, kembali lagi pada kita. Bagaimana cara pandang kita? Apakah kita menyadari esensi yang satu dan sama, atau kita hanya melihat perbedaan-perbedaan di permukaan? Tiap orang dari kita adalah unik. Ya benar. Tetapi jangan biarkan keunikan ini memisahkan kita. Marilah kita selalu ingat bahwa pada intinya kita semua satu. Marilah kita rayakan keunikan individual kita. Namun janganlah lupa bahwa lantai dansa adalah satu juga. Kita tidak bisa berdansa tanpa lantai dansa  kesatuan ini. Keunikan tarian kita dapat terlihat hanya karena lantai dansa kesatuan. Tanpa lantai dansa ini, tidak mungkin ada tarian. Sesungguhnya, dalamnya inti, tidak ada hitam atau putih. Hitam dan putih tidak lagi menjadi masalah, atau dipandang sama rata. Melalui lagunya, sebenarnya dia sedang mengundang kita untuk masuk ke dalam diri dan menemukan esensi yang sesungguhnya………

Sang Suami:Heal the World with love”. Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” disampaikan…….. Tanpa cinta, tidak mungkin ada pertumbuhan dan perkembangan. Proses evolusi bergantung pada cinta. Energi cintalah yang mengangkat kita dari kesadaran tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Luar biasanya, saat kesadaran satu orang terangkat, seluruh dunia juga terpengaruh kesadaran ini.  Jadi, tepat sekali saat Michael Jackson mengatakan bahwa “cinta itu cukup untuk membuat orang tumbuh” dan “untuk membuat dunia menjadi lebih baik”………

Sang Istri: Michael Jackson ingin kita sebagai aktivis kemanusiaan dengan menggunakan jalan anti kekerasan. Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” disampaikan…….. Begitu banyak penderitaan di sekitar kita – apa kita peduli? Begitu banyak kemiskinan – apa urusan saya? Banyak ketidakadilan dan kepincangan dalam masyarakat. Banyak orang mati terbunuh atas nama Tuhan dan agama. Apa kita tergerak untuk menghentikan tangan-tangan kejam itu yang terus membunuhi orang tak berdosa? Tidak……….. Seluruh kezaliman, ketidakadilan dan kekejaman di sekitar kita harus dihentikan. Kita tidak bisa berharap seorang nabi diutus untuk membersihkan masalah yang kita buat sendiri. Kita harus berdiri dan bergerak! Berdiri saja dengan cukup. Kita harus bertindak, dan menjadi aktivis. Seorang kritikus kerjanya mengkritik, dan dia berhenti di situ. Seorang penulis ya menulis, dan juga berhenti di situ. Analis juga begitu. Banyak orang yang memiliki kemampuan seperti itu, namun tetap saja dengan terjadi perubahan yang berarti. Mengapa? Karena dengan berhenti. Dengan tidak berdiri, tidak bergerak; tidak bertindak dan menjadi aktivis. Kita tidak kekurangan humanis yang merasakan dan menangisi penderitaan umat manusia. Namun itu saja tidaklah cukup. Kita harus menghapus air mata itu. Michael Jackson membujuk kita untuk menjadi aktivis, “berdiri, bergerak” untuk menyembuhkan dunia ini……..

Sang Suami: Dalam “The Earth Song” Ia menangis bersama Bunda Bumi: “What have we done to the world, look what we’ve done.” Frustasi dengan semua peristiwa di lingkungannya, ia melanjutkan: “I used to dream, I used to glance beyond the stars; now I don’t know where we are, although I know we’ve drifted far.” Dalam buku “The Gospel of Michael Jackson” disampaikan…….. Penderitaan dan kesakitan manusia dapat menghubungkan saya dengan rekan-rekan sesama manusia kalau saya dengan ada “rasa” dengan mereka. Saya punya hubungan emosional dengan anggota-anggota keluarga saya, jadi saya gampang merasakan penderitaan dengan. Namun saya bisa saja dengan ada ikatan semacam itu dengan Anda, dan karenanya saya dengan merasakan hal yang sama terhadap Anda… terhadap penderitaan dan kesakitan Anda.  Michael Jackson dapat merasakan sakitnya penderitaan umat manusia. Dia bekerja untuk memperoleh jutaan dolar dan kemudian menyumbangkan uangnya bagi kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Dengan ada keharusan bagi Michael untuk melakukan apa yang dia lakukan. Malah ada banyak orang-orang yang jauh lebih kaya dari dia yang berpangku tangan saja, tanpa melakukan apa-apa untuk mengurangi penderitaan sesama……..

Sang Istri: Segelintir putra-putra bangsa tidak merasa satu saudara, satu Ibu Pertiwi dengan saudara sesama bangsanya……. Kita semua telah melihat video yang membuat bulu remang kita berdiri tentang tindakan ketidakmanusiaan yang ada pada saudara-saudara kita. Semoga para Arjuna yang mempunyai senjata segera mengikuti nurani mereka bertindak membela Ibu Pertiwi agar kekerasan di tengah bangsa tidak berlarut-larut. Semoga para Arjuna yang bersenjata kasih dan kesadaran menekan pemerintah dan melakukan tindakan tanpa-kekerasan. Kejahatan ibarat suatu buah, yang walaupun  dibungkus seribu satu penutup alasan, akan datang saatnya buah kejahatan matang dan jatuh dari pohon sendiri. Sambil menunggu Sunatullah hukum sebab-akibat, kita perlu berjaga, bersuara, berkumpul bersama menggalang tindakan tanpa-kekerasan agar kejahatan tidak menyebar sehingga semakin menyengsarakan Ibu kita bersama, Ibu Pertiwi……. Kita tahu kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah. Kita semua menyadari bahwa cinta kasih adalah satu-satunya solusi. Tetapi kita tidak berani berubah. Karena kita hidup di tengah-tengah kekerasan, kita jadi terbiasa hidup dengan kekerasan. Mulai dari rumah tangga hingga jalanan, kekerasan ada di mana-mana. Suka tidak suka, setuju tidak setuju, kekerasan tetap dapat memasuki rumah kita lewat TV dan tayangan website…….. Tidak! Tidak demikian. Kita berubah dan menjalankan kebenaran tanpa-kekerasan………..

Terima kasih Mahatma Gandhi, Terima kasih Michael Jackson, Terima kasih Bapak Anand Krishna….

Situs artikel terkait

http://www.oneearthmedia.net/ind/

http://triwidodo.wordpress.com

http://id-id.facebook.com/triwidodo.djokorahardjo

Februari 2011

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone