Ibu pertiwi Indonesia terluka lagi hatinya, airmatanya berlinang melihat aksi kekerasan anak-anaknya. Serentetan kejadian mulai dari terbunuhnya 3 pengikut Ahmadiyah hingga kemudian pembakaran rumah ibadah, membuat hati kita semua menangis pilu, aksi kekerasan itu terekam di dalam layar teve menunjukan keberingasan dan kebrutalan kita sebagai manusia terhadap sesama manusia.
Ada yang hilang dari dalam hati kita semua yaitu nilai-nilai kemanusiaan yang tak lain adalah cinta kasih. Sebagai ummat muslim kita diajarkan untuk mengucap Basmalah : “Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang” hendaknya kita berprilaku dengan penuh cinta kasih seperti sifat Allah, sejenak mari kita semua merenungkan kembali pesan-pesan Cinta Tanpa Kekerasan, semoga Allah Yang Maha Kasih adaNya merahmati kita semua dengan cinta kasih sehingga kita sebagai suatu bangsa dapat keluar dari cengkraman kekerasan.
Martin Luther King Meyakini Pesan Satyagraha Mahatma Gandhi Adalah Solusi Logis Untuk Kita Semua
Martin Luther King menyadari bahwa Gandhi adalah orang pertama yang pertama kali menemukan apinya Kristiani yaitu Cinta Kasih, Cinta kasih adalah instrumen ampuh untuk melakukan transformasi social secara kolektif. Gandhi sudah membuktikan hal itu bahwa kekuatan Cinta Kasih mampu melawan pemerintahan kolonial Inggris, sehingga terjadi perubahan social yang mendasar di India pada waktu itu. Martin Luther King kemudian meyakini bahwa Cinta kasih adalah sebuah kekuatan untuk melakukan reformasi di bidang sosial.
Sejenak kita kembali ke tahun 1959 dimana waktu itu Martin Luther King melakukan perjalanan ke India untuk melihat sendiri hasil Kampanye Anti Kekerasan Gandhi untuk mengakhiri pemerintahan kolonial Inggris dan meningkatkan kehidupan rakyat India. King mengatakan “Sungguh menyenangkan berada di tanah kelahiran Gandhi, India. Saya meninggalkan India dengan sebuah keyakinan bahwa perlawanan tanpa kekerasan adalah senjata paling ampuh untuk orang-orang tertindas di dalam perjuangan mereka dalam meraih kebebasan”. Oleh karenanya sepulangnya dari India Martin Lutherking terus berupaya mengkampanyekan gerakan anti kekerasan berdasarkan cinta kasih guna melakukan reformasi social agar terjadi kesetaran antar ras di Amerika.
Aku Mencintai Sesama Seperti Aku Mencintai Diriku Sendiri
Permasalahan yang kita hadapi pun sebenarnya hampir sama dengan apa yang di hadapi oleh Martin Luther King, dimana kekerasan menjadi bahasa untuk menseragamkan perbedaan . Saat ini di negeri kita ini kekerasan itu di kemas dalam nama agama, terkesan mulia namun dalam prakteknya tenyata sama biadabnya dengan kekerasan yang di lakukan tanpa adanya nama agama di dalamnya. Cinta Kasih adalah api di dalam setiap agama, Cinta Kasih adalah ruh di dalam setiap diri manusia. Tanpa cinta kasih agama hanya menjadi ritus yang kaku, tanpa Cinta Kasih manusia hanya wujud tubuhnya saja namun prilakunya tidak lebih baik dari hewan. Cinta Kasih itulah yang saat ini sedang hilang dari hati kita semua sebagai sebuah bangsa besar, sehingga kembali kita semua harus melihat darah dan airmata, kita semua harus melihat puing-puing abu, dan semua terjadi karena kekerasan. Karena kekerasan hati kita semua, karena kesombongan ego kita semua, kekerasan itu terjadi sekali lagi di tanah Indonesia yang kita cintai.
King mengatakan di dalam biographynya, “Saya kembali ke Amerika dengan tekad yang lebih besar untuk mencapai kebebasan bagi sesama manusia melalui cara-cara tanpa kekerasan. Sebagai hasil dari kunjungan saya ke India, pemahaman saya tentang antikekerasan menjadi lebih besar dan komitmen saya lebih dalam. ”
Dan komitmen seperti itulah yang saat ini harus kita tanamkan di dalam diri kita semua, perjuangan tanpa kekerasan berdasarkan cinta kasih. Mari kita mulai dari diri kita masing-masing,s eperti yang di yakini oleh Martin Luther King bahwa Cinta Kasih adalah instrumen yang akan mereformasi kehidupan social secara kolektif, mari kita semua mengembangkan cinta kasih.
“Aku mencintai sesama seperti aku mencintai diriku sendiri”
(Bersambung. . . . .)
Terinspirasi Oleh Status Ireysha Hasibuan
= =
= =
Di Publikasikan di :
http://www.surahman.com/
http://www.oneearthmedia.net/ind
http://www.facebook.com/su.rahman.full
http://www.kompasiana.com/surahman