Agak lucu ketika mendegar bahwa kita hanya di perbolehkan mengambil kebijaksanaan dari orang yang seagama saja, kepicikan kita membuktikan tingkat kesadaran kita, tidak penting betapa tinggi kedudukan dan jabatan kita namun kepicikan tetap membuat kita kerdil dan tidak dapat berkembang sesuai kodrat kita saat ini yaitu menjadi manusia. Kita harus belajar banyak dari Martin Luther King yang tidak sungkan-sungkan menyalami bahkan menyelami kebijaksanaan Mathama Gandhi. Kita juga perlu mencontoh Presiden Amerika Barack Obama yang juga tanpa malu-malu mengatakan bahwa Gandhi adalah Inspirasinya.
Kita dapat tetap menegakan akidah agama kita meski kita menyelami kebijaksanaan dari orang yang tidak seagama, Gandhi adalah inspirasi bagi dunia, banyak tokoh dunia yang terinspirasi oleh Gandhi. Apa salahnya beajar dari orang lain yang lebih mengerti meski orang tersebut tidak seagama dengan kita, bukan akidah agamanya yang kita ingin pelajari melainkan kebijaksanaannya. Dan kebijaksanaan Gandhi adalah Perjuangan Cinta Kasih Tanpa Kekerasan, dan itulah yang kita semua sedang butuhkan saat ini. Nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam kebijaksanaan orang tersebutlah yang sedang ingin kita salami agar membuat diri kita semakin menjadi manusia.
Saya masih tetap menjadi seorang muslim meski saya menyelami Jiwa Gandhi, akidah agama saya tidak tergoyahkan, Nabi Muhammad masih tetap menjadi Rasul saya. Saya meyakini Cinta Kasih adalah solusi untuk negeri kita ini, kekerasan apa pun bentuknya dan di lakukan dalam nama apapun adalah merupakan kekerasan , kekerasan akan selalu melahirkan kebinasaan dan itu bertentangan dengan kehendak Allah.
“Dan apabila dia berpaling, dia berusaha di muka bumi supaya membuat bencana padanya, dan merusakkan tanaman-tanaman dan hewan ternak, sedang Allah tidak menyukai kebinasaan” ( Al quran 2 : 205)
Senjata Nabi, Senjata Yang Tidak Dapat Di tandingi Oleh Polisi Dan Tentara Mana pun
Ketika Gandhi berjuang melawan Inggris di India daratan, di daerah pinggiran barat laut Jiwa agung lainya juga tengah berjuang dan terinsipirasi oleh Perjuangan Tanpa Kekerasan Mathama Gandhi, orang tersebut adalah Khan Abdul Ghaffar Khan, dan beliau adalah seorang Muslim.
Khan Abdul Ghaffar Khan membujuk lebih dari 100.000 teman sebangsanya di minta olehnya untuk meletakan senjata, dan mengajak meeka untuk berjuang tanpa kekerasan, selama 80 tahun Khan Abdul Ghaffar Khan berjuang bersama orang-orangnya tanpa menggunakan kekerasan. Menurut Khan “Orang-orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan, Hendaknya melayani Tuhan dengan cara melayani manusia yang lain, dan hal tersebut dapat membantu pertumbuhan martabat manusia”
Khan Abdul Ghaffar Khan mendirikan Khidmatgar Khudai (Hamba Allah) sekitar tahun 1920, Khidmatgar Khudai di dirikan berdasarkan keyakinan Perjuangan Tanpa Kekerasan Mahatma Gandhi. Khan mengatakan kepada pasukannya “Saya akan memberi Anda semua senjata yang tidak akan dapat di tandingi oleh polisi dan tentara manapun jua. Ini adalah Senjata Nabi, tetapi Anda tidak menyadarinya. Senjata itu adalah kesabaran dan kebenaran. Tidak ada daya di bumi bisa menghadapi itu ”
Khan Abdul Ghaffar Khan adalah merupakan inspirasi buat kita semua bahwa dengan menyelami Islam dan kekuatan Cinta Kasih di dalamNya, kita semua dapat hidup dan berkerjasama dengan siapapun untuk membangun dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk di tinggali.
Tumbuh Dan Berkembang Terus
“Perkembangan terus menerus itu adalah hukum alam. Orang yang ingin bertahan dengan dogma-dogma untuk menunjukan konsistensi diri, sesungguhnya berada pada posisi yang salah “ Mahatma Gandhi
Kepicikan kita adalah merupakan pertanda jikalau kita tidak tumbuh, kekerasan kita merupakan pertanda jikalau kita tidak berkembang, wujud phisik kita memang manusia namun kebinatangan di dalam diri masih sangat berkuasa, kita masih belum mengenal nilai-nilai kemanusiaan, kita masih belum mengetahui nilai-nilai keluhuran, sehingga bahasa yang kita pergunakan pun hanyalah satu yaitu bahasa kekerasan.
Tak penting apakah di dalam kekerasan itu kita mengatasnamakan Iblis atau mengatasnamakan Tuhan, kekerasan adalah kekerasan. Dan hasil dari kekerasan itu adalah kehancuran, hasil dari kekerasan itu adalah puing-puing. Kita tidak sedang tumbuh dan berkembang, melainkan kita sedang menghancurkan kehidupan kita sendiri, kita sedang membinasakan kehidupan kita sendiri.
“Dan apabila dia berpaling, dia berusaha di muka bumi supaya membuat bencana padanya, dan merusakkan tanaman-tanaman dan hewan ternak, sedang Allah tidak menyukai kebinasaan” ( Al quran 2 : 205)
Kita tidak dapat membangung kehidupan berpondasikan kekerasan, karena akan melahirkan ketakutan. Kita harus membangun kehidupan berdasarkan cinta kasih dan itu adalah cita-cita Nabi Muhammad, beranikah kita mewujudkannya dengan berjuang di dalam nama cinta kasih tanpa kekerasan ?.
“Aku Mencintai Semesta Seperti Aku Mencintai Diriku Sendiri”
(Bersambung. . . . .)
Terinspirasi Oleh Status Ireysha Hasibuan
= =
= =
Di Publikasikan di :
http://www.surahman.com/
http://www.oneearthmedia.net/ind
http://www.facebook.com/su.rahman.full
http://www.kompasiana.com/surahman