April 1, 2011

Aksi Damai Dukung Perjuangan Tanpa Kekerasan Anand Krishna Tuntut Penggantian Hakim Hari Sasangka

Sekitar pukul 09 pagi ratusan orang yang tergabung di dalam komunitas pecinta Anand Ashram , yang turut pula di wakili oleh perwakilan dari kota-kota besar seluruh Indonesia melakukan aksi damai di depan pengadilan negeri Jakarta Selatan.  Sepenggal lirik lagu yang di kumandangkan dengan tabuhan gendang, “Keadilan Siapa Yang Punya, Yang Punya Kita semua. Kita semua bersaudara, Bhineka Tunggal Ika”. Kemudian aksi damai tersebut di buka dengan orasi oleh DR Wayan Sayoga dengan mengatakan bahwa mereka datang dengan kedamaian dan cinta demi tegaknya hukum, DR Wayan juga mengucapkan terimakasih kepada polisi dan aparat kejaksaan yang telah berkenan mengawal jalannya aksi damai tersebut.

Penggantian Hakim Hari Sasangka

Di dalam orasinya DR Wayan Sayoga menekankan pada indepedensi hukum, bahwa hukum dan aparatur yang menjalankan hukum tidak boleh tunduk kepada mafia dan preman yang memanfaatkan hukum untuk kepentingan individu dan kelompok. Komunitas pecinta Anand Ashram ini datang untuk menyampaikan aspirasi, agar hukum dapat di tegakan dengan setegak-tegaknya. Karena apa yang menimpa Anand Krishna yang telah di hukum sebelum vonis hukum  jatuh, karena vonis di jatuhkan di tengah-tengah persidangan. Keputusan hakim yang di nilai tidak pada tempatnya ini, karena sebelumnya ada instansi yang juga memberikan rekomendasi agar sidang yang tertutup itu dapat di hadiri oleh saksi-saksi pelapor, yang memebrikan indikasi bahwa hakim tidak lagi indepeden dalam memberikan keputusan yang membuat Anand Krishna yang hingga hari ini terhitung mulai dari tanggal 9 Maret 2011 masih melakukan mogok makan sebagai wujud protesnya atas keputusan hakim. Dan pada pagi 01 April 2011 ini, komunitas Anand Ashram melakukan aksi damai agar hakim Hari Sasangka Dapat di Ganti, karena sudah tidak indepeden sehingga jalannya persidangan sudah tidak objektif lagi.

Di dalam aspirasinya komunitas ini memberikan 10 butir pernyataan sikap yang di deligasikan ke beberapa orang perwakilan, yang kemudian di terima oleh perwakilan dari pengadilan negeri dalam hal ini adalah hakim Hari Sasangka sendiri. Selama proses aksi berlangsung di kumandangkan lagu-lagu yang bertemakan peace, love and harmony.  Dibacakan juga puisi yang sangat indah oleh bang Yos, seorang seniman Jakarta. Puisi tersebut berisikan bahwa hukum yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia adalah hukum yang tidak tunduk pada materi, sehingga dapat di salah gunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

Aksi Damai Selesai Dengan Damai Pula

Aksi damai jumat pagi itu selesai dengan damai dan di tutup dengan doa agar seluruh bangsa Indonesia mendapat kedamaian dan kesejahteraan. Dan juga agar aparatur hukum dapayt merasakan cinta kasih sehingga dapat menegakan hukum dengan setegak-tegaknya, kemudian satu persatu para pelaku aksi meninggalkan pelataran parkir pengadilan negeri Jakarta Selatan itu dengan tertib.

Refrensi : http://freeanandkrishna.com/

= = = =

Di Publikasikan di :

http://www.surahman.com/

http://www.oneearthmedia.net/ind

http://www.facebook.com/su.rahman.full

http://www.kompasiana.com/surahman

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone