April 17, 2011

Dampak 40 Hari Mogok Makan Anand Krishna Harus di Sikapi Dengan Lebih Serius Sebelum Jatuh Korban

Anand Krishna yang kita kenal sebagai sosok yang enerjik dan ceria, pagi itu tanggal 17 April 2011 tergolek lemah di rumah sakit, kelopak matanya terbuka sebentar untuk menyapa saya, kemudian terpejam lagi. Beberapa saat kemudian suaranya yang  lemah menyapa dengan kelopak mata yang tetap terpejam, nampak bobot tubuh Anand Krishna turun dratis.

Selain kian lemah Anand Krishna sendiri mengeluhkan rasa nyeri pada lambungnya, hal ini di sebabkan karena  adanya ketidak seimbangan antara asupan makanan dengan kinerja tubuh sehingga tubuh Anand Krishna kian melemah. Meski Anand Krishna mendapati asupan berupa vitamin dan mineral melalui cairan infus, namun hal tersebut tidak lah cukup. Karena organ-organ tubuh terus berkerja dalam hal ini adalah lambung, lambung terus berkerja, jika tidak di beri asupan makan maka asam lambung akan terus meningkat. Asam lambung yang terus meningkat ini akan dapat menyebabkan luka-luka pada lambung, bahkan dapat membuat lambung itu menjadi bolong. Rasa nyeri yang di keluhkan oleh Anand Krishna pada lambungnya adalah merupakan indikasi bahwa lambung Anand Krishna sudah mulai luka, hal ini akan berdampak serius pada oragan-organ tubuh lainnya. Usus adalah organ ke dua yang akan langsung terkena dampaknya, fungsi usus yang senantiasa bergerak untuk menggerus makan akan terganggu karena tidak adanya makanan yang di cerna. Hal ini akan berdampak terjadi pengerutan atau pengecilan usus. Kemudian organ penting lainnya yang akan mengalami gangguan adalah organ penghasil enjim yaitu liver, karena tidak adanya cukup asupan makanan, maka secara serta merta enjim yang dihasilkan oleh liver tidak sempuran dan tentu saja hal tersebut akan berdampak pada organ lainnya semisal jantung dan ginjal.

Tidak Cukup Hanya Dengan Infus

Sebagai seorang awam saya berpikir bahwa cairan infus dapat mengganti asupan makan, namun ternyata tidak. Karena keperluan tubuh berbeda-beda, dan keperluan tubuh tersebut tidak dapat di cukupi oleh infus. Seperti yang sudah di uraikan diatas bahwa tubuh harus tetap mendapatkan asupan makan agar organ-organ tubuh dapat terus berkerja sesuai dengan fungsinya, dan tidak bisa di gantikan dengan cara injeksi melalui infus.  Contoh kasus adalah pada pasien yang sedang koma yangtetap di berikan asupan makan.

Pasien Koma tetap di Berikan Asupan Makan

Belajar dari kasus pasien yang sedang koma, team dokter akan tetap memberikan makan melalui selang ke dalam lambung sipasien yang sedang koma agar system tubuhnya, agar organ tubuhnya dapat terus menjalankan fungsinya sehingga tidak terganggu . Dan pasien yang koma tetap mendapat infus  sebagai asupan makanan tambahan, namun infus hanya sebagai pelengkap. Intinya harus tetap di berikan asupan makan ke dalam lambung lewat selang.

Sementara sudah 40 hari lamanya lambung dan organ pencernaan Anand Krishna sama sekali tidak mendapat asupan makan, dan hal ini tentu saja berdampak serius pada organ-organ tubuh Anand Krishna seperti yang sudah saya uraikan diatas.

Dampak Dari Aksi Mogok Makan Ini Harus di Sikapi Dengan Lebih Serius

Tidak bisa tidak team dokter Anand Krishna harus menyingkapi dampak dari 40 hari mogok makan Anand Krishna harus lebih serius, indikasi tubuh Anand Krishna kian hari kian lemas adalah merupakan gejala bahwa organ-organ tubuhnya sudah mengalami gangguan akibat ketidak seimbangan antara asupan dengan kinerja tubuh.

Di sisi lain adalah hakim Hari Sasangka harus juga menyingkapi dengan lebih serius dan jernih hati, karena memang tubuh manusia tidak dapat berkerja secara normal hanya dengan asupan infus, cepat atau lambat tubuh akan mengalami gangguan akibat organ yang rusak dan pada akhirnya berdampak pada kematian karena kegagalam organ.  Tuntutan Anand Krishna adalah di cabutnya surat penahan yang di nilai cacat hukum.

Diantaranya adalah :

Tidak mencantumkan jumlah saksi yang telah di periksa dengan jujur, ada 25 saksi yang telah di periksa namun hanya di cantumkan 9 orang saksi yang telah di periksa.

Tidak di cantumkannya nama saksi theraphis yang telah mentheraphy TR, karena tanpa adanya kesaksian 2 orangthraphis ini maka tidak akan ada kesaksian TR, jadi tanpa di cantumkan nama ke 2 orang saksi ini tidak ada kasus yang dapat di tuduhkan kepada Anand Krishna.

Surat Penahanan di berikan di tengah-tengah sidang ketika sidang sedang masuk ke saksi-saksi yang meringankan Anand Krishna, dimana selama persidangan berlangsung Anand Krishna sangat kooperatif menghadiri sidang tepat waktu, bahkan sidang sendiri yang sering molor waktunya tanpa alasan yang jelas, bahkan beberapa kali dibatalkan.

Cabut Surat Penahanan Yang Cacat Hukum, Dan Langsungkan Persidangan Yang Fair dan Objektif

Memasuki 40 hari mogok makan Anand Krishna agar semua pihak dapat menyingkapinya dengan lebih serius, agar tidak terjadi korban. Hakim Hari Sasangka harus dapat memberikan solusi yang terbaik atas kasus ini, jangan sampai kasus Anand Krishna ini justeru akan mencoreng wajah intusi kejaksaan karena ada oknum hakim yang berbuat teledor dalam memberikan surat penahanan.

Cabut Surat penahan Anand Krishna , berikan kesempatan Anand Krishna recovery dari aksi mogok makannya, kemudian selenggarakan pengadilan yang fair dan objectif dengan mengganti hakim Hari Sasangka.

Refrensi : http://www.freeanandkrishna.com/

= = = =

Di Publikasikan di :

http://www.surahman.com/

http://www.oneearthmedia.net/ind

http://www.facebook.com/su.rahman.full

http://www.kompasiana.com/surahman

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone