December 21, 2011

Ibunda, Ibu Pertiwi Dan Bunda Ilahi, Sebuah Renungan Di Hari Ibu

Ada sebuah kenangan indah tentang almarhumah ibunda sewaktu kami masih kecil. Beliau selalu berpuasa di saat kami dan saudara-saudara kami menghadapi ujian sekolah. Beliau selalu mengingatkan kami untuk bangun pagi, jangan sampai keduluan matahari agar murah rejeki. Dan beliau memberi contoh bangun pagi dengan menanak nasi dan mempersiapkan sarapan bagi putra-putrinya. Setelah semua putra-putrinya berangkat sekolah beliau akan ke pasar berbelanja dan pulang ke rumah memasak lauk-pauk untuk persiapan makan siang. Beliau tidak akan makan siang lebih dahulu sebelum putra-putrinya pulang sekolah. Beliau menunggu putra-putrinya makan siang lebih dahulu. Pekerjaan rutin tersebut tidak pernah membosankan beliau.  Mungkin beliau mencontoh sifat air yang tak pernah bosan dalam rutinitas membersihkan segala sesuatu sejak zaman dahulu sampai akhir zaman. Beliau memberi semangat agar putra-putrinya mau minum jamu pahit, orang yang berani melakoni kepahitan hidup akan sehat sentosa di akhirnya, demikian nasehat beliau…… Doa dan kasih seorang ibu yang tulus memperkuat energi dalam diri seorang anak.  Ibu adalah sumber keberadaan kita di dunia dan pemelihara kehidupan kita sampai kita dapat mandiri.

 

Kata mutiara “surga berada di bawah telapak kaki ibu”, mempunyai kaitan erat dengan seorang  “ibu”. Akan tetapi ada ibu lain yang berada di bawah telapak kaki ibu kita, yaitu Bunda Bumi. Kita mempertahankan hidup dengan sari-sari makanan dan oksigen yang kita peroleh dari Bunda Bumi. Pakaian kita, rumah kita, kendaraan kita, perlengkapan kerja kita, semuanya disediakan oleh Bunda Bumi. Bumi yang berada dibawah telapak kaki adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk yang hidup di atasnya. Semua makhluk yang hidup di bumi ini dipenuhi kebutuhan hidupnya dari lahir sampai mati oleh Bunda Bumi. Kasih Bunda Bumi terhadap semua makhluk hidup berjalan searah. Dia tidak mengharapkan apa pun dari makhluk yang dihidupinya. Semua makhluk di atas bumi ini dipelihara kehidupannya olehnya. Enam milyar manusia, trilyunan binatang ber sel satu sampai binatang besar, trilyunan tanaman, semuanya dihidupi dengan makan dan nafas oleh Bunda Bumi. Ibunda yang mengandung kita, yang menyebabkan kita ada di dunia pun dipelihara oleh Bunda Bumi. Bunda Bumi adalah pemelihara kehidupan kita semua. Ibu Pertiwi adalah bagian dari Bunda Bumi yang berada dalam pemerintahan Republik Indonesia. Ibu Pertiwi adalah bagian dari Bunda Bumi yang terkait langsung dengan diri kita yang menghidupi kita dan memelihara diri kita, diri putra-putri Indonesia. Sebenarnya Pertiwi adalah sebutan bagi bumi dari kata Prthvi, putri Prthu. Dalam kisah Srimad Bhagavatam disebutkan bahwa Prthu adalah raja bumi yang amat bijaksana yang bisa menaklukkan bumi sehingga bumi menyediakan diri untuk melayani makhluk hidup yang tinggal di atas dirinya.

 

Ada satu ibu lagi, Dia yang memberikan kehidupan, yang memberikan zat hidup kepada semuanya. Tanpa kehidupan semua segera didaur ulang oleh alam semesta. Alam semesta pun ada karena Dia. Bunda Ilahi adalah yang memberi kehidupan ini. Orang bisa menyebut Bunda Ilahi dengan berbagai nama, seperti yang telah diajarkan kepadanya tentang nama sebutan terhadap-Nya. Akan tetapi sebagai sumber kehidupan, tak ada salahnya menyebut-Nya dengan Bunda karena kasihnya yang tak  terkira kepada kita. Bunda Bumi dan Bunda Kandung kita dapat diibaratkan debu dari kaki Bunda Ilahi yang mewujud untuk memelihara dan mengasihi diri kita. Bunda Bumi dan Bunda Kandung kita adalah wujud kasih dari Bunda Ilahi terhadap kita. Semua makhluk menjadi hidup karena karunia kehidupan dari Bunda Ilahi. Menghormati Bunda Ilahi dilakukan dengan jalan melayani kehidupan semua makhluk (yang sama-sama hidup karena-Nya).

 

Telapak kaki merupakan bagian tubuh paling bawah yang bersentuhan dengan bumi, dan merupakan alat untuk melangkah di atas bumi. Telapak kaki ibu melambangkan perjalanan kehidupan seorang ibu. Bagi kaum sufi makna perjalanan itu jauh lebih penting dari pada tujuan. Dengan perjalanan yang benar maka hasil akhir tujuan adalah suatu keniscayaan. Dalam perjalanan itu akan ditemui berbagai peristiwa. Peristiwa yang ditemui harus dijalani dengan kesadaran, agar tidak muncul penyebab baru yang dapat memperlama perjalanan.

 

Kehidupan sosok ibu merupakan suatu siklus, putaran roda kehidupan. Selama sembilan bulan sebagai janin, bayi tinggal tenteram dalam rahim ibunya dan segalanya telah tercukupi. Mungkin seorang ibu tidak banyak tahu mengenai teori kasih, tetapi selama sembilan bulan dia melakukan praktek mengasihi janin yang berada dalam kandungannya. Pada tahap ini sebuah janin betul-betul tergantung mutlak kepada Sang Ibu, yang merupakan perwujudan kasih Bunda Ilahi terhadap kita.

 

Selanjutnya, bagi anak bayi yang baru lahir, payudara ibu adalah sumber kehidupannya. Masalah apa pun yang dihadapi, saat sang bayi berada di dekat payudara ibunya, dia akan tenang kembali. Pada tahap selanjutnya ketergantungan hidup sang bayi sudah tidak mutlak tergantung pada sang ibu saja. Ketika sang Anak mulai menapakkan kakinya di bumi dan mulai berjalan, dia sudah mulai dapat memenuhi keinginannya dengan mendekati sesuatu dengan kedua kakinya. Tahap berikutnya adalah ketika seorang remaja mulai mandiri, tidak lagi tergantung kepada orang lain. Ketika sudah matang sebagai calon ibu, seorang gadis mengikuti nalurinya untuk melestarikan jenisnya dengan berumah tangga bersama lelaki pasangannya yang dapat mengisi kekurangan pada dirinya. Proses menyatunya dua jiwa lewat hubungan jasmani merupakan peristiwa yang suci.

 

Kemudian saat terjadi fertilisasi, kedua perangkat kromosom dari ayah dan ibu disatukan.  Sel telur ibu yang mendapatkan perangkat kromosom dari sel sperma ayah, kini menjadi sel dengan 2 set kromosom sebagai sel diploid yang disebut sebagai zigot. Dari sebuah sel zigot inilah yang kemudian mulai berkembang menjadi sebuah organisme baru yang utuh melalui proses yang sangat rumit. Pada saat fertilisasi, sel sperma hanya berkontribusi untuk memberikan materi genetiknya pada sel telur, tidak lebih. Setelah terjadi fertilisasi, seluruh bagian sel sperma terdegradasi, sama sekali tidak terlibat dalam proses embriogenesis. Oleh karena itu, seluruh sel yang dimiliki oleh seorang manusia dia warisi sepenuhnya dari Ibu. Tiap sel yang kita miliki, lengkap dengan perangkat organ yang mengatur kehidupan kita, sepenuhnya berasal dari ibunda. dalam ilmu genetika, hal ini disebut sebagai “Maternal Inheritance”. Demikian uraian salah seorang sahabat kami tentang pengaruh ibu dalam fertilisasi. Dalam kitab Srimad Bhagavatam sering disebutkan bahwa energi atau daya gerak itu berasal dari ibu itulah sebabnya energi disebut Shakti. Tanpa energi, manusia hanya berupa jasad atau mayat. Oleh karena itu ditulis “ShIva” dengan I besar, tanpa I besar (yang bermakna energi) ShIva akan menjadi Shava atau mayat. Seorang ayah bisa memberikan warisan genetik seorang yang cerdas, tetapi tanpa energi sang ibu putranya tidak akan berhasil dalam mengarungi kehidupan ini. Itulah sebabnya dalam kisah Bharatayuda Arjuna disebut putera Kunti. Budaya di Padang yang matrilineal mungkin berasal dari zaman Sriwijaya.

 

Dilihat dari chromosom-nya, pria mempunyai kode XY dan masih membutuhkan X ganda untuk kesempurnaanya. Sedangkan wanita dengan chromosom XX sudah merasa sempurna. Seorang pria yang merasa tidak sempurna, memerlukan sumber kehidupan itu, dan dia mengawini seorang wanita. Seorang duda pun sering masih merasa belum sempurna, sehingga biasanya ingin kawin lagi. Tidak demikian dengan seorang janda, dia merasa sudah sempurna, sehingga sanggup hidup sendirian sampai akhir hayatnya. Sebetulnya kesempurnaan bukanlah suatu benda. Kesempurnaan adalah perasaan, rasa. Bila seseorang merasa sempurna, sempurnalah orang itu. Seorang pria merasa tidak sempurna, hingga suatu saat ia menemukan sumber kehidupan ke- “feminin”-an di dalam dirinya. Kemudian dia merasa sempurna dan tidak akan kawin lagi walau menduda. Kalau seorang pria mulai menggunakan rasa, apalagi nuraninya, dia tidak akan kawin lagi ketika ditinggal mati isterinya.

Ada Ibunda kita, ada Ibu Pertiwi yang merupakan bagian dari Bunda Bumi serta ada Bunda Ilahi. Dan kita juga punya banyak saudara: saudara kandung, saudara satu Ibu Pertiwi, saudara satu bumi dan saudara sesama makhluk hidup. Semoga kita menghormati dan melayani ibu kita dengan menghormati dan melayani saudara-saudara kita semua…….. Selamat Hari Ibu…….

 

Salah satu program e-learning dari One Earth College (http://www.oneearthcollege.com/) adalah program Ancient  Indonesian History And Culture (http://history.oneearthcollege.com/) yang bertujuan agar para peserta program dapat mengetahui dan menghargai sejarah awal Kepulauan Nusantara.  Selanjutnya ada program Neo Transpersonal Psychology (http://stponline.oneearthcollege.com/) yang membahas tentang peningkatan kesadaran dari keadaan personal, ego-based menuju keadaan transpersonal, integensia-based. Kemudian program lainnya adalah Neo Interfaith  Studies (http://interfaith.oneearthcollege.com/) yang mempunyai tujuan agar para peserta program dapat memberikan apresiasi terhadap keyakinan yang berbeda. Ketiga program tersebut saling kait-mengkait.

 

Situs artikel terkait

http://www.oneearthmedia.net/ind/

http://triwidodo.wordpress.com

http://id-id.facebook.com/triwidodo.djokorahardjo

http://www.kompasiana.com/triwidodo

http://blog.oneearthcollege.com/

http://twitter.com/#!/triwidodo3

Desember 2011

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone