September 22, 2014

Merayakan “International Day of Peace 2014″

” AWARENESS OF PEACE DAY CREATES ACTION, AND THAT ACTION SAVES LIVES.”

~ Jude Law ( Peace One Day Ambassador )

Langit masih merah. Pagi dingin menemani Jakarta hari ini. Hari yang spesial.
Diantara barisan anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua sudah mulai memenuhi jalanan Hotel Indonesia.
Di depan Gedung TCT, bangku-bangku plastik putih sudah dipasang. Banner bertuliskan “Free Healing” juga sudah siap berdiri di trotoar di pinggir jalan. Acara terapi kesehatan yang rutin diadakan 2 minggu sekali dengan metode Neo Zen Reiki dari Yayasan Anand Ashram (www.anandashram.or.id) akan segera dimulai tepat jam 6.30 WIB. Antusiasme para peserta yang mau mencoba merasakan terapi ini mulai tertib berdatangan mendaftarkan dirinya.

Perayaan “International Day Of Peace”

Hari ini kenapa menjadi istimewa sebab setiap tanggal 21 September, Perserikatan Bangsa- Bangsa menetapkannya sebagai peringatan “International Day of Peace”. Yayasan Anand Ashram mendukung dengan sepenuh hati perayaan tersebut karena sesuai dengan misi Anand Ashram yaitu Inner Peace, Communal Love n Global Harmony.

Kedamaian mesti dimulai dari diri sendiri, ajakan ini menjadi bermakna ketika setiap diri pribadi bisa mengakses kedamaian dalam dirinya sendiri.

” 20 Minutes Meditation Each Day for Global Harmony,

No Rules, No Regulations, No laws can ever result in Global Harmony. Until and unless there is peace in human hearts, so it is the individual that must be first at peace with him/herself.”

Sebuah ajakan dari Yayasan Anand Ashram untuk berhenti sejenak. Pause sejenak. Menyelami diri dalam duduk diam selama 20 menit. Menciptakan ruang kosong dipikiran. Mengamati keliaran-keliaran di dalam diri. Seringkali kekacauan yang terjadi karena pikiran manusia yang kacau. Dan manifestasinya berbentuk kelakuan-kelakuan atau tindakan-tindakan nyata dalam kehidupannya.
Menemukan titik kedamaian dalam diri menjadi penting sekali.
Ini adalah ajakan bagi semua masyarakat untuk merubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru.
Meditasi bukanlah pengganti doa. Meditasi adalah sebuah alat bagi manusia menemukan hakikat dirinya, jatidirinya yang berasal dari kedamaian dan kebahagiaan. Hal tersebut seringkali terhijab oleh pikiran-pikiran yang tidak jernih, tertutupi keinginan inderawi yang selalu mengejar kepuasannya sendiri.
Meditasi selama 20 menit adalah laku untuk membiasakan diri tidak terjebak oleh ikatan-ikatan pikiran dan kebendaan. Dengan menemukan kedamaian dalam diri sendiri maka perayaan “Internasional Day of Peace” menjadi sebuah moment untuk penegasan diri, ” Bahwa kita bisa berdamai dengan diri sendiri, maka kedamaian di luar diri juga mewujud dengan sendirinya. ”

Liturgi Kedamaian

Dalam kesempatan itu juga para Gusdurian ( Para pencinta dan pengagum Gus Dur ) juga memperingati “Internasional Day of Peace 2014″ dengan berpawai damai di bundaran Hotel Indonesia. Terlihat Ibu Shinta dalam rombongan itu. Membawa balon-balon berwarna biru muda dengan tulisan dan Gambar diri Gus Dur sedang tersenyum. Tulisannya berbunyi :

” Perdamaian Tanpa Keadilan adalah Ilusi ”

Sebuah kalimat pengingat bagi kita semua untuk berinstrospeksi diri. Apakah keadilan telah terjadi ? Apakah kedamaian sejati telah ada di ruang-ruang kehidupan kita ?
Inilah ajakan seorang Bapak Bangsa yang akan selalu dikenang dan ajaran-ajarannya selalu diselami dan dilakoni anak-anak bangsa ini yang menginginkan kedamaian bertumbuh dan berkembang di bumi Indonesia yang majemuk ini.

Selamat merayakan hari perdamaian dengan semangat tanpa sekat perbedaan karena kita semua hidup di atas bumi yang sama (One Earth), di bawah langit biru yang sama (One Sky) dan sama-sama manusia yang hidup dalam udara yang sama (One Humankind)

Mari wujudkan kedamaian diri, dalam rangkulan kasih tanpa pamrih menuju kehidupan dunia yang harmonis.

Jakarta,
Minggu, 21 September 2014

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone