October 21, 2014

Mind atau Gugusan Pikiran Adalah Materi yang Amat Sangat Halus…

Sidharta Gautama menyebutnya sebagai dhatu. Dhatu berarti materi. Gelombang atau frekuensi terjadi karena interaksi antara otak dan mind. Jika mind bukan materi, tidak mungkin terjadi gelombang. Hanya interaksi antara materi dan materi yang bisa menimbulkan gelombang atau frekuensi.

Otak tidak sama dengan mind. Dalam buku NeoSpiritual Hypnotherapy by Anand Krishna disebutkan bahwa penelitian – penelitian mutakhir sudah membuktikan bahwa mind adalah operator dan otak adalah alat yang digunakan olehnya.

Mind adalah gugusan pikiran. Saat kita berpikir sesuatu, misalnya saat melihat wanita kemudian berhenti. Itu disebut pikiran. Tetapi jika kemudian berlanjut, wanita itu cantik. Kemudian berkembang lagi, dimana rumahnya, masih jomblo atau sudah menikah, dan selanjutnya…. Ini yang disebut mind.

Mind ini tidak berada di dalam otak. Saat kita tidur, otak tetap berdetak, mind tetap beraktivitas. Ia tidak pernah tidur. Itulah sebabnya manusia bisa mengalami mimpi tentang segala sesuatu.

Saat manusia bermimpi, gelombang pada Alpha, 8 – 13 gelombang per detik. Inilah keadaan swapna. Dalam keadaan ‘jaga’, gelombang Beta, 13-40 per detik. Saat kita makan, berjalan, bekerja, dan aktivitas sehari – hari lainnya, kita berada pada gelombang Beta.

Semakin berkurang gelombang yang terjadi per detiknya, semakin rileks kondisi kita, dan semakin tajam gugusan pikiran kita. Bagaikan riak air. Semakin tenang permukaan air semakin jelas kelihatan dasar sungai atau danau. Saat permukaan air ber riak, semakin tidak jelas dasar sungai atau danau. Kotoran – kotoran tidak mengendap.

Demikian juga semakin banyak mind terbentuk, semakin tidak tajam pikiran manusia. Tidak terjadi keselarasan antara gelombang alam dan manusia.

Para suci atau master yang memiliki frekuensi semakin rendah, semakin bisa membaca situasi alam. Tidak mengherankan bila para suci atau master bisa membaca sinyal alam semesta. Mind terbentuk dari materi duniawi. Semakin kita selalu memikirkan benda duniawi, kenyamanan serta kenikmatan duniawi, semakin kasar kualitas materi mind.

Jiwa manusia berada dalam jebakan mind. Mind yang berkualitas semakin tinggi adalah ketika semakin tidak memikirkan hal – hal keduniawian. Semakin tinggi kualitas mind semakin mudah bagi jiwa untuk melepaskan diri. Dengan kata lain, jiwa segera terbebaskan. Inilah yang disebut dalam keadaan alam Nirvana. Nir berarti tidak, dan vana berarti hutan. Hutan dunia. Saat manusia mencapai keadaan atau alam Nirvana, ia berada pada kebahagiaan sejati.

Penderitaan terjadi ketika manusia terjerat oleh duniawi. Keinginan yang tidak terpenuhi adalah sumber penderitaan. Saat bebas terhadap keduniawian, saat yang membahagiakan…

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone