February 3, 2015

Perjalanan Ke Bumi Parahyangan

” Gita telah menjadi ibu bagi saya semenjak saya mengenalnya pada 1889. Saya berpaling padanya setiap kali menemui kesulitan dan bimbingan yang saya dambakan senantiasa datang kepada saya. Namun, Anda harus mendekati Ibu Gita dengan segala rasa hormat jika Anda ingin diuntungkan oleh bantuannya. Orang yang mengistirahatkan kepala di pangkuan penuh kedamaiannya tidak akan pernah merasa kecewa, tetapi akan menikmati kebahagiaan dalam kesempurnaan. Ibu spiritual ini menyediakan pengetahuan baru, harapan, dan kekuatan kepada para penganutnya selama hidup mereka.”

~ Mahatma Gandhi

Mata ini belum sempat terpejam, namun ada rasa senang mengalir dalam nadi. Darah kegembiraan itu meluapkan semangat dan tenaga. Dan ketika Nidji menyanyikan lagu Laskar Pelangi, semuanya menjadi semakin lengkap.

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia Selamanya

Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Selamanya
Selamanya

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu *)

Ya, menarilah! Nyanyikan lagu kehidupan dengan warna-warninya. Mungkin dunia penuh masalah, tidak seindah surga. Namun spirit jiwa yang kita bawa berkat ritual kasih pada Sang Bunda, akan menggerakkan hati kita, melaksanakan peran menyebarkan kebaikan, menyebarkan dharma kehidupan.

Apa itu Dharma Kehidupan?

Pandanglah sejenak ke atas langit biru yang cerah saat ini. Lalu pejamkan mata sejenak, rasakan langit biru itu membentuk dalam penglihatan mata yang terpejam. Nah, itulah dharma kehidupan.

” Lakukanlah kepada orang lain apa yang engkau ingin orang lain lakukan padamu ”

Jadilah Laskar Pelangi yang walau berbeda dalam segala hal namun setia pada mimpi indah mewujudkan misi kehidupan dalam ” Inner Peace, Communal Love dan Global Harmony “.

*****

Sambodo terbangun pagi-pagi sekali. Kesegaran memenuhi rongga dadanya, ketika di teguknya air putih yang tersaji di kamar penginapannya. Setelah mencuci muka sejenak dia duduk diam, menarik napas panjang, menghembuskan dengan pelan-pelan. Setelah beberapa saat dibukanya matanya, diraihnya buku Bhagavad Gita yang kemarin dibelinya sehabis mengikuti Talkshow di Pesta Buku Bandung 2015, lalu dibukanya secara acak :

” Kenyamanan tidak sama dengan kebahagiaan. Namun, saat itu pun mereka masih belum tahu cara untuk meraih kebahagiaan sejati. Adalah suatu berkah jika seorang yang sudah berusia 35-40 tahun masih sempat tersadarkan akan kesalahannya, dan mulai mencari kebahagiaan sejati. Biasanya mereka hidup sebagai layang-layang putus — tanpa arah — bergantung pada arus angin. Demikian satu masa kehidupan tersia-siakan.

Kembangkan sifat panembahan, belajarlah, biasakanlah diri berbagi berkah. Inilah jalan menuju kebahagiaan sejati. Jangan menjadi bodoh, jangan terbawa oleh Maya! Lewati maya, gunakan maya untuk menembusnya, gunakan harta benda dan kekuasaan untuk berbagi berkah! Di balik tirai maya adalah Mayapati — The Lord — Sang Jiwa Agung.”

Dicobanya meresapi apa yang tersurat dari kitab buku panduan kehidupan itu. Dirasakannya ada sisi-sisi kebenaran yang nampak jelas di depan matanya.
Setelah mengikuti pelajaran tentang hubungan karma, hubungan saling keterikatan, ada banyak hal yang mesti dibereskan untuk mengikuti apa yang dinamakan para pencari kehidupan sebagai jalan spiritual. Jalan untuk menemukan Jati Diri Sejati, Sang Jiwa Agung.

Banyak kilasan pikiran muncul di benaknya. Ditariknya napas dalam-dalam dan dihembuskan dengan perlahan. Dan kini disadarinya bahwa berkumpul dengan sesama pencari kebenaran memberinya semangat hidup yang berbeda. Ada makna yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Apakah itu yang disebut penemuan kebahagiaan sejati ?
Namun hati kecilnya masih belum mempercayainya.

Disampingnya dilihatnya Frans masih tidur.Dibiarkannya teman sekamarnya yang masih nyenyak tidur. Lalu dia beranjak ke kamar mandi untuk mandi air hangat.

****

Tol Cipularang sudah terlihat di depan mata. Sambodo memacu mobil Harrier-nya dengan kecepatan sedang. Tidak ada sesuatu hal yang membuatnya terburu-buru.
Di sampingnya duduk Frans yang terlihat asyik menikmati pemandangan hijau pegunungan, dengan kabut tipis yang menyelimuti disertai hujan rintik-rintik yang turun.

ॐ जय जगदीश हरे,
स्वामी जय जगदीश हरे |
भक्त जनों के संकट,
दास जनों के संकट,
क्षण में दूर करे |
ॐ जय जगदीश हरे ||
Om Jai Jagadiish Hare
Swaami Jai Jagadiish Hare |
Bhakta Jano Ke Sankatt,
Daas Janon Ke Sankatt,
Kssann Me Duur Kare |
Om Jai Jagadiish Hare ||

Meaning:
Om, Victory to You, the Lord of the Universe,
Swami, Victory to You, the Lord of the Universe,
The difficulties of Your devotees,
The difficulties of Your servants,
You remove in an instant.
Om, Victory to You, the Lord of the Universe.

जो ध्यावे फल पावे,
दुःखबिन से मन का,
स्वामी दुःखबिन से मन का |
सुख सम्पति घर आवे,
सुख सम्पति घर आवे,
कष्ट मिटे तन का |
ॐ जय जगदीश हरे ||
Jo Dhyaave Phal Paave,
Duhkh-Bin Se Man Kaa,
Swaami Duhkh-Bin Se Man Kaa |
Sukh Sampati Ghar Aave,
Sukh Sampati Ghara Aave,
Kasstta Mitte Tan Kaa |
Om Jai Jagadiisha Hare ||

Meaning:
Whoever meditates on You will get Your grace,
Whoever meditates with a mind free of sorrows,
Swami, with a mind free of sorrows.
Joy and Prosperity will come to them,
Joy and Prosperity will come to them,
And distress of body (and mind) will be relieved.
Om, Victory to You, the Lord of the Universe. **)

Sambil menyenandungkan lagu indah ini Sambodo tersenyum sendiri. Dan dilihatnya temannya memejamkan mata menikmati moment kebebasan meskipun sekejap saja, sebebas jalan hambatan yang masih lengang di siang yang hujan ini.
Ingin juga dirinya memejamkan mata, namun dia belum siap menghadapi surga di atas sana. Sementara ini dinikmatinya surga bumi Parahyangan yang indah yang saat ini dilaluinya.

” Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita”

Bukit Pelangi,
Selasa, 3 Februari 2015

******
*) Lagu Laskar Pelangi dibawakan oleh Nidji
**) Lagu Om Jay Jagadish Hare

http://greenmesg.org/mantras_slokas/sri_vishnu-om_jai_jagadish_hare_aarti.php

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone