Sufi is Cheerfullness
Malam Minggu (11/04/2015) awal bulan April, sinar bulan tertutup mendung disertai angin kencang yang berhembus dari sejak sore hari. Membuat dingin terasakan oleh kulit walaupun sudah dibalut dengan jaket.
Namun itu tidak mengurangi semangat para tamu undangan untuk mengikuti Perayaan Sufi Mehfil yang di gelar oleh Anand Ashram (www.anandashram.or.id ) di Aula As-Salam. Para tamu yang datang dari berbagai kota seperti Lampung, Surabaya, Kediri, Semarang, Jogjakarta, Bandung, Tangerang, Depok, Bogor serta Jakarta larut dalam suasana perayaan dan tarian yang dipopulerkan oleh Maullana Jalalludin Rumi.
Keindahan Islam
Para sufi yang lahir dari peradaban Islam yang kaya dan indah telah menjadikan penampakan Islam sebagai sebuah jalan hidup yang dilakoni dalam gerak harmoni dengan alam.
Dan hal tersebut tidak bisa terlepas dari tarian dan nyanyian. Tarian dan nyanyian yang lahir dari rasa hati manusia.
Sufi besar Hazrat Inayat Khan menjelaskan bahwa
” Seni suara itu sendiri sangat misterius. Dan siapapun yang menggeluti bidang itu, sebenarnya juga tengah menyelami misteri agung kehidupan, tengah menyelami rahasia alam.”
( Cakrawali Sufi 2, Anand Krishna, Gramedia, 52 )
Itulah mengapa kadangkala kita tidak mengetahui arti sebuah lagu dalam bahasa asing, namun ketika rasa yang berbicara keasingan lirik lagu itu larut dan menyatu dengan rasanya manusia yang bisa mengenalinya dalam bahasa misterinya.
Dan ketika dalam acara malam itu diputarkan sebuah lagu dari tradisi Sind Pakistan, maka getaran kasih dan cinta yang hadir dari para penyanyi lagu tersebut dapat membangkitkan kesadaran para pendengar akan sebuah kemisteriusan yang agung dari Dia Yang Maha Suci.
Melintas Batas
Para sufi hidup dalam ketakterikatan akan batas-batas perbedaan yang tercipta dari alam pikiran manusia yang masih sempit.
Mereka melihat perbedaan sebagai sebuah keindahan yang lahir karena kehendak Dia Yang Maha Suci juga. Para sufi berkarya untuk sebuah bentuk persembahan kepadaNya, sebuah rasa syukur atas kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya.
Wahai jiwa yang damai,
Rasakan cinta menari dalam jiwamu
Nyanyikan puisi keceriaan hatimu
Bersama rampak bedug
Panggilan untuk bertekuk
Dalam sujud keindahan kasih
Jiwa sufi memahami cinta kasih
Dalam segala beda yang ada
Sebagai manifestasi Dia Yang Tunggal
Tempat manusia menggantungkan asa
Bersama para pengabdi kehidupan
Yang terus berkarya mewujudkan surga
Di atas bumi kita yang mulia
Tempat kejayaan tinggal di hati mereka yang penuh bela rasa
Wahai, jiwa yang damai
Berkaryalah dalam peran kasihmu
Dalam semangat manembah
Seperti dahulu pernah diajarkan leluhur kita yang mulia
Berada dalam satu akar kebudayaan yang sama, Peradaban Sind dari lembah Sindhu telah mempengaruhi peradaban Nusantara, Dwipantara ini dengan segala bentuknya yang memperkaya kita semua dengan kearifan dan nilai-nilai universalnya yang mampu membimbing manusia dalam kelembutan kasih, kedamaian hati dan kebersamaan yang guyub rukun.
Lewat acara malam itu, Anand Ashram ingin berbagi tentang keindahan Islam yang ada. Islam yang hadir untuk menjadi berkah bagi kita semua. Islam yang dapat membuka diri untuk segala perbedaan yang ada, serta dapat mengarifinya dengan bijaksana.
” Rahmat Tuhan, anugerah Allah adalah manifestasi Kasih-Nya. Selama ini kalau kita belum merasakan Kasih-Nya, Karunia-Nya. Sebabnya hanyalah satu : Kepicikan kita. Kepicikan itu pula yang telah mengkapling-kapling dunia ini.” ( Cakrawala Sufi 2, Anand Krishan, Gramedia, 135 )
Bukalah diri kita, bukalah cakrawala pandang kita melihat keluasan dunia. Mari belajar dari para sufi, para pecinta Allah yang hadir di dunia ini bersama tarian dan nyanyian hidupnya. Niscaya kita akan diperkaya dalam hidup ini.
Anandam…
Bukit Pelangi, 12 April 2015