” Berhentilah, wahai Sachal,
Berhentilah menangis karena rindu.
Ia yang kau rindukan sejak dulu
sesungguhnya berada di dalam dirimu!”
~ Sai Abdul Wahab “Sachal Sarmast”
Ada pesta malam itu
Di antara desiran angin yang dingin
Namun rasa hangat mengaliri hati yang sendu
Menyanyikan syair kemuliaan para sufi mulia tanah Sindh
Riuhnya pesta yang mendekatkan jiwa dengan Sang Jiwa
Erat dalam kerinduan akan pertemuan
Dalam keramaian ada nama-Nya disebut
Berjuta nama yang ada
Tak sanggup dijelaskan dengan kata
Lihatlah cahaya kasih-Nya!
Menyinari alam semesta raya
Kegelapan sirna bersama terang-Nya
Berpendar; melebar lalu menyebar
Ada pesta malam itu
Tarian kasih yang meluapkan kegembiraan rasa
Bersama Jhulelal Yang Mulia
Berjubah keindahan serta kebahagiaan
Bergoyanglah,kawan!
Biarlah dunia memperkarakan persoalan yang sempit
Namun biarkan hatimu meluas dalam kasih
Dalam ajakan kasih yang mendamaikan jiwa
Ada pesta malam itu
Yang penuh aroma cinta
Membakar dendam serta permusuhan
Membangkitkan rasa jiwa yang mulia
Bergoyanglah!
Sebutlah nama-Nya yang mulia
biarkan hatimu menangis bahagia menyerap kasih semesta yang turun menguyuri kita semua
membasuh daki-daki yang melekati jiwa sehingga bisa menatap kehadiran-Nya
di antara hidup keseharian kita
Manusia ditakdirkan untuk bahagia
Jika belum kau temukan juga
Jangan salahkan setan yang tertawa
Namun periksalah denyut nadi jiwamu sendiri
Smoga kau temukan artinya
Bergoyanglah,oh jiwa yang merindu
Tataplah hangat kasih yang muncul dari dalam kalbu
Yang lama tenggelam dalam laku pengejaran dunia
Yang tak henti berputar dalam perbedaan-Nya
Permainan maya yang sempurna
Hidup terlalu indah untuk segala persoalan dunia yang fana
Cobalah sekali-kali rasakan vitamin untuk kesegaran jiwa
Menarikan lagu dalam Sindhi Sufi Mehfil
Yang digelarkan Keberadaan bagi anak-anak kehidupan
Ada pesta malam itu
Mengingatkan hidup akan kerinduan para sufi
Para bijak yang hadir untuk berbagi
Dalam keselarasan harmoni
Bukit Pelangi,
Senin, 24 Agustus 2015