Memanfaatkan liburan dengan mengajak anak-anak selain bergembira juga mendapatkan nilai tambah, antara lain berupa pengetahuan serta pemberdayaan diri yaitu mengajar anak belajar berani, menjadi percaya diri.
Seperti di hari Minggu (28/02/2016) pada pukul 09.30 – selesai diadakan
” Parenting Program” dan “Pesta Anak World Class Citizen.” di
Taman Pintar Yogyakarta Wahana PAUD Timur oleh One Earth Foundation bekerjasama dengan Sarihusada.
Taman Pintar
Taman Pintar di buka secara resmi pada tanggal 16 Desember 2008 oleh Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono. Wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan “Taman Pintar”.
Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.
Parenting Program
Bertempat di Taman Paud Timur selain anak-anaknya diajarkan nilai kedamaian, kasih dan keselarasan, maka orang tua mereka juga mendapatkan pengetahuan dan pendidikan tentang kesehatan secara holistik juga soal gizi makanan. Pada Minggu ini adalah Tema 4 : Warga Kelas Dunia.
Dipandu oleh dr. Joko Pramono mereka diajak mengenal kesehatan holistik mulai dari lapisan fisik, mental emosional, energi, intelegensia serta spiritual. Dilanjutkan dengan latihan mengembangkan kasih.
Pesta Anak World Class Citizen.
Anak-anak selain berekreasi dengan banyak mainan yang tersedia , mereka juga diajak oleh para sukarelawan dari One Earth. Kali ini anak-anak diajak menjadi astronot. Disertai mewarnai gambar Astronot dengan tulisan ” Melayani Sesama”.
Gong Perdamaian Nusantara
Melewati pintu gerbang Taman Pintar para pengunjung dan anak-anak bisa melihat sebuah prasasti yang diambil dari ajaran Bung Karno yang berbunyi:
” Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.”
Diantara air mancur yang indah sebagai latarnya ada sebuah Gong Besar Perdamaian Nusantara yang dibawahnya di tanam tanah dari 33 propinsi di Indonesia.
Simbolisasi ini menyiratkan sebuah tekad bagi setiap warga bangsa Indonesia untuk terus menjaga semangat “Bhineka Tunggal Ika” seperti yang dituliskan oleh Mpu Tantular.
Dengan semangat kasih yang dimulai dari diri sendiri maka kedamaian serta keselarasan bagi masyarakat di dunia bisa diwujudkan, bahkan bisa dimulai dari anak-anak sejak usia dini..
Salam Pendidikan…
Yogyakarta, 28 Februari 2016