December 26, 2016

Meditasi Mengubah Stres Menjadi Semangat

“Keluarkan amarahmu, kebencian, sakit hati, dendam maupun kesedihan dengan gerakan dinamis. Sesaat lagi kita akan berteriak…terus…sesaat lagi…satu…dua…tiga…”, demikian instruksi dari fasilitator program Retret Ananda’s NEO Self Empowerment yang diadakan dari hari Jumat-Minggu (23-25 Desember 2016 ) di One Earth Retreat Centre (www.oneearthretreat.com)

Latihan voice culturing ini adalah sebuah latihan dari Seni Memberdaya Diri yang ada di buku terbaru dari Anand Krishna yang berjudul Ananda’s NEO Self Empowerment yang merupakan buku laris terbitan Gramedia yang telah mengalami cetak ulangnya dalam edisi tahun yang ke 20.

” Emosi-emosi yang terpendam bisa menjadi bom waktu berakibat fatal. Solusinya juga bukan marah-marah,  berteriak histeris,atau menjerit-jerit tidak karuan — dengan cara itu kita menambah persoalan, bukan menyelesaikannya.
Kita harus punya outlet atau saluran ke luar yang lain. Kita harus dapat mengeluarkan segala sesuatu yang terpendam lewat jalur lain.
Latihan berikut menawarkan jalur altetnatif. Kita tetap mengeluarkan emosi terpendam; tetap mengeluarkan kegelisahan, kekecewaan, dan segala yang membebani kita — tapi tanpa ditujukan kepada orang tertentu.
Dengan demikian, persoalan selesai. Tidak ada lagi emosi yang terpendam, pun kita tidak menambah persoalan dengan marah-marah pada seseorang, menjerit dan meneriakinya.” (Halaman: 136)

Kebahagiaan

Tujuan dari setiap apa yang dilakukan manusia itu sebenarnya adalah menuju pada kebahagiaan hidup yang paripurna. Kebahagiaan sejati atau dalam bahasa sanskrit disebut ananda. Namun alih-alih berbahagia banyak dari kita semua malah jatuh dalam sengsara hidup walaupun hidup dalam kecukupan materi . Atau hidupnya selalu suram dan membenci semuanya. Madesu demikian kita menyingkat kata.

Lewat program ini kita banyak belajar dan menggali tentang bagaimana kita suka melarikan diri dari kenyataan, menghindari konflik yang ada, namun berakibat stress sendiri atau  bagaimana kita bertindak tepat sesuai dharma ataukah adharma kehidupan.

Lewat program ini kita mau membangun pondasi kehidupan yang lebih kokoh dan tahan banting dengan mengenali setiap lapisan kesadaran yang ada di dalam diri. Mulai dari lapisan fisik, mental emosional, energi, intelektual, intelegensia, dan spiritual. Dengan setiap lapisan itu ada latihan-latihan untuk mengolahnya.

Sebuah racikan dari metode pelatihan yang telah membawa manfaat bagi 2 juta manusia yang mempraktikkanseni Memberdaya Diri yang dibuat oleh Bapak Anand Krishna, setelah secara ajaib beliau sembuh dari kanker darah (leukimia).

Dihadiri dari berbagai kota antara lain Semarang, Riau, Tangerang, Lampung, Bogor dan juga Jakarta program ini berlangsung dengan meriah bertepatan juga dengan perayaan Natal yang ada.

Meditasi mengubah stres menjadi semangat berkarya

Kita lahir ke dunia ini untuk berbahagia, merasakan cinta dan kasih sayang. Juga untuk merayakan hidup yang indah ini.
Untuk itu masih dalam rangkaian program, maka peserta diajak bergembira serta berbagi keceriaan setelah mengolah 5 lapisan kesadaran dalam acara “Sindhi Mehfil”.
Lewat lagu, tarian dan musik kita diajak larut dalam kasih kepada semuanya. Kasih yang luas melampaui sekat-sekat perbedaan. Dalam kasih kita semua bersaudara. Saatnya kita merubah pandangan yang sempit dan mengotakkan manusia dalam perbedaan.
Saatnya kita merevolusi cara pandang yang sempit untuk melihat keluasan.

“Revolusi mental berarti Perubahan Total. Transformasi total pada visi kita, pada cara kita memandang kehidupan; cara melihat kehidupan.
Jadi bukan sekedar reformasi, yang kadang bisa diartikam sebagai upaya tambal sulam. Tetapi transformasi saat cara pandang yang lama, persepsi lama yang sudah kedaluwarsa, berubah total.
Transformasi total inilah yang bisa mengubah sakit menjadi sembuh. Sekedar reformasi atau tambal sulam hanya memunculkan kesan sembuh, kesan yang tidak pernah bertahan lama.” (Halaman:142)

Saatnya kita memberdaya diri mencapai kesehatan yang holistik sehingga dapat berkarya sesuai dharma kehidupan, turut serta mewujudkan bumi sebagai sebuah tempat yang indah dan layak dihuni bersama dalam One Earth, One Sky , and One Humankind.

RAHAYU….
Bukit Pelangi, 26 Desember 2016

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone