Sabtu tanggal 29 Maret 2008, saya berjalan di teriknya matahari di area senen tepat di dekat shelter senin. Saya hendak melanjutkan perjalanan ke sunter dengan menggunakan taksi. Di pertigaan ke arah kemayoran dan cempaka putih, saya memberhentikan taksi express. Setelah berada di dalam taksi saya heran kenapa taksi tersebut tidak jalan malah minta uang seribu perak. Saya lalu melihat keluar jendela, di sana berdiri seorang pemuda berwajah garang sedikit sempoyongan menggedor-gedor taksi meminta
selengkapnya