Sebagai seorang lelaki yang berjiwa romantis aku sering kali terkapar, terhempas di pukul dan di hajar oleh cinta. Terluka dan tersungkur, memaki dan menghujat. Mengepalkan botol arak ke udara, menenggak isinya hingga muntah dan mencercau. Kemudian kembali merayu dan melantunkan bait-bait puisi penuh hasrat.
Ah, Cinta.
Hingga langkah kaki ini tiba di sebuah persimpangan, persimpangan antara nyata dan tak nyata, dimana aku menyapa wajah-wajah penuh cahaya, penuh getar ajaib yang tidak
selengkapnya