February 15, 2010

Antara “Reward and Punishment” dan Membangkitkan Kesadaran, Belajar pada “the Hanuman Factor”

Kakek kami pernah berkata bahwa budaya kita lebih sering memakai kata-kata “hati-hati” dari pada “pikir-pikir”. Pikiran kita merupakan gudang arsip atas pengetahuan dan pengalaman kita sebelumnya, dia tidak bisa menyampaikan alternatif solusi yang lain.  Pikiran hanya memproses keputusan yang paling menguntungkan ego kita. Di sisi lain “hati” lebih dekat dengan rasa, lebih holistik. Lebih penuh kasih. Solusi yang dihasilkan hati lebih manusiawi. Pikiran yang angkuh bisa menolak

selengkapnya

February 8, 2010

Perlindungan Hanuman Sang Pengawal Gerbang “Gateless Gate”, Belajar dari the Hanuman Factor

Seorang saudara pernah memberi burung beserta sangkarnya kepada anak bungsu kami yang pada waktu itu masih sekolah TK. Tak berapa lama, burung tersebut lepas dari sangkar dan terbang ke angkasa luas. Si burung sudah terbiasa dijatah makan dan minum setiap hari akan tetapi dia menyadari jati dirinya yang bebas dan tidak menyukai keadaan terkurung dalam sangkar sempit. Kami menasehati anak kami, “Apakah kamu suka bila kamu dikurung dalam kamar indah, diberi makan dan minum yang lezat, tetapi

selengkapnya

February 6, 2010

Dan… Yang Merasa Tidak Bersalah pun Terkena Bencana, Belajar dari the Hanuman Factor

Sewaktu masih sekolah dasar, dua orang teman sekelas kami pernah berkelahi, duel satu melawan satu di lapangan sekitar 200 m dari halaman sekolah. Seluruh murid laki-laki melihat tontonan seru yang dilakukan pada saat istirahat. Akhirnya salah satu kalah dan bilang “embek” seperti kambing dan tontonan selesai. Saat masuk kelas pak guru sudah siap di depan pintu dan setiap murid laki-laki dipukul pantatnya dengan penggaris besar. Pada waktu itu kami sekelas merasa bersalah dan takut kepada

selengkapnya

February 3, 2010

Pendengar Yang Bersemangat, Belajar Dari Hanuman

Mendiang kakek kami pernah memberi nasehat agar kami membedakan antara “krungu” atau mendengar dan “ngrungokake” atau mendengarkan. Mendengarkan bersifat aktif, lebih terfokus dan hasilnya menjadi lebih baik. Dalam perjalanan kehidupan, kami mendapatkan pemahaman bahwa walaupun sama-sama mendengarkan dengan fokus, hasilnya juga tergantung macam semangatnya. Ada yang bersemangat mendengarkan untuk mencari pembenaran bagi hasrat keinginannya dan ada pula yang bersemangat untuk menerima

selengkapnya