“Apa yang akan kamu korbankan untuk dapat memenuhi keinginan hatimu?” “Hidupku sendiri!” jawabnya. “Hidup begitu remeh dan merupakan hal yang paling tidak penting yang bisa dikorbankan setiap orang!” “Apa lagi yang kumiliki? Apa lagi yang dapat aku berikan?” “Pengabdian, sahabatku! Pengabdian!” suara dari atas memberi jawaban. (BANKIM CHANDRA CHATTERJI dalam ANANDAMATH).
Terluka oleh Ucapan Sang Ibu Tiri
<span style="font-size
selengkapnya