May 13, 2012

Menjadikan Alam Terkembang Sebagai Guru, Berkarya Tanpa Henti Bukan Demi Kepentingan Pribadi

Panca indera kita sering salah memberi kesan. Kala pramugari di dalam pesawat menyampaikan seatbelt bisa dilepas, cuaca cerah, kita dapat pergi ke toilet, ngobrol dengan teman sebelah…… Kita dan semua penumpang nampak diam, padahal pesawat yang kita tumpangi terbang dengan kecepatan di atas 1.000 km/jam…….. Kita juga merasa rumah kita tidak bergerak, padahal seluruh makhluk di dunia ini sedang berada di atas bumi yang berputar mengeliling matahari dengan kecepatan 29,783 km/detik atau 107.219 km/jam. Kita merasa matahari bergerak dari Timur ke Barat, padahal bumi tempat kita berpijak berputar pada porosnya dengan kecepatan rotasi 1.674,4 km/jam. Bumi diperkirakan sudah bergerak demikian selama 4,6 milyar tahun……… Bila Bumi melambatkan kecepatannya saja, semua makhluk di atas permukaan bumi akan terlempar ke ruang angkasa…….. Untuk mencapai ketenangan, manusia perlu meneladani bumi, bergerak selaras dengan alam semesta, bergerak dinamis, berkarya tanpa henti bukan untuk kepentingan pribadi. Ketenangan bukan diperoleh dengan duduk diam.

Air di bumi ini juga bergerak tanpa henti. Di permukaan dan di dalam lapisan bumi air air menuju ke samudera. Dan, dalam perjalanannya air membasahi bumi, memberi kehidupan, membersihkan kotoran. Sambil bergerak air memberi manfaat kepada sekitar. Air di permukaan bumi termasuk di samudera menguap oleh panasnya matahari menjadi awan. Dan, kemudian bergerak oleh tiupan angin sampai pada suatu saat menjadi hujan dan kembali turun ke bumi.  Air berkarya bagi kehidupan semua makhluk tanpa merasa bosan. Sepanjang masa air hanya berkarya sesuai kemampuan yang dimilikinya. Bisakah kita sambil bergerak menuju kematian, memberi manfaat bagi lingkungan kita? Bisakah kita meneladani air?

Alam ini berkarya terus tanpa pamrih. Pada situs http://www.aumkar.org/ind/?p=19 disampaikan uraian tentang  BERKARYALAH TANPA PAMRIH………..

Arjuna: Bila Pengendalian Diri dan Penemuan Jati Diri merupakan tujuan hidup, maka untuk apa melibatkan diri dengan dunia? Aku sungguh tambah bingung.

Krishna: Pengendalian Diri dan Penemuan Jati Diri memang merupakan tujuan tertinggi. Namun, kau harus berkarya untuk mencapainya. Dan, berkarya sesuai dengan kodratmu.

Bila kau seorang Pemikir, kau dapat menggapai Kesempurnaan Diri dengan cara mengasah kesadaranmu saja. Bila kau seorang Pekerja, kau harus menggapainya lewat Karya Nyata, dengan menunaikan kewajibanmu, serta melaksanakan tugasmu.

Dan, kau seorang Pekerja, kau hanya dapat mencapai Kesempurnaan Hidup lewat Kerja Nyata. Itulah sifat-dasarmu, kodratmu. Sesungguhnya tak seorang pun dapat menghindari perkerjaan.

Seorang Pemikir pun sesungguhnya bekerja. Pengendalian Pikiran – itulah pekerjaannya. Bila pikiran masih melayang ke segala arah, apa gunanya duduk diam dan menipu diri? Lebih baik berkarya dengan pikiran terkendali.

Bekerjalah tanpa pamrih! Hukum Sebab Akibat menentukan hasil perbuatan setiap makhluk hidup. Tak seorang pun luput darinya, kecuali ia berkarya dengan semangat menyembah.

Alam Semesta tercipta “dalam” semangat Persembahan. Dan, “lewat” Persembahan pula segala kebutuhan manusia terpenuhi.

Sesungguhnya tak ada sesuatu yang harus “Ku”-lakukan. Namun, “Aku” tetap bekerja demi Keselarasan Alam. Bila “Aku” berhenti bekerja, banyak yang akan mencontohi tindakan-“Ku”, dan “Aku” akan menjadi sebab bagi kacaunya tatanan masyarakat. Ketahuilah bahwa segala sesuatu terjadi atas Kehendak-Nya. Tak seorang pun dapat menghindari pekerjaan, kau akan didorong untuk menunaikan kewajibanmu. Maka, janganlah berkeras kepala – bekerjalah!…….

Para pendahulu kita berkata, Alam yang terkembang adalah Guru…….. kita perlu  belajar dari alam semesta yang berkarya tanpa pamrih. Untuk itu kita perlu sadar dulu bahwa ego hanyalah salah satu dari sekian banyak lapisan kesadaran manusia. Ego inilah yang membuat kita serakah dan menempatkan kepentingan diri di atas kepentingan orang lain, kepentingan umum. Kebahagiaan karena pemuasan ego tidak dapat disetarakan dengan kebahagiaan yang diperoleh setelah kita berbagi. Berbagi adalah salah satu sifat alam semesta. Kita perlu belajar dari alam yang bersifat transpersonal, berkarya bukan untuk kepentingan pribadi. Dalam buku “Cinta yang Mencerahkan, Gayatri Sadhana Laku Spiritual bagi Orang Modern”, Anand Krishna, Azka Mulia Media, 2012 disampaikan……..  Manusia bukanlah fisik saja, bukanlah pikiran saja, bukan pula emosi, roh atau jiwa saja. Ia adalah suatu keutuhan yang terdiri dari seluruh lapisan-lapisan kesadaran tersebut………. Sekarang, kemajuan, pengembangan, atau lebih tepatnya perluasan kesadaran tidak hanya terjadi di antara para ilmuwan dan masyarakat berpendidikan….. Awam pun sudah mulai menggapai ketinggian kesadaran yang sesungguhnya pernah dicapai oleh leluhur kita……..  Kita perlu sadar sesadar-sadarnya bahwa pola pikir lama yang egosentris hanyalah menguntungkan dalam jangka pendek saja, sangat pendek. Ego dapat membuat dirinya “merasa” nyaman – tapi itu pun untuk beberapa saat saja. Tidak bisa untuk selamanya. Apalagi membahagiakan diri…. Tidak, ego tidak mampu membahagiakan dirinya. tidak pernah bisa………

Salah satu program e-learning dari One Earth College (http://www.oneearthcollege.com/) adalah Neo Interfaith  Studies (http://interfaith.oneearthcollege.com/) yang mempunyai tujuan agar para peserta program dapat memberikan apresiasi terhadap keyakinan yang berbeda. Kemudian ada program Ancient  Indonesian History And Culture (http://history.oneearthcollege.com/) agar para peserta program dapat mengetahui dan menghargai sejarah awal Kepulauan Nusantara. Dan ada lagi program Neo Transpersonal Psychology (http://stponline.oneearthcollege.com/) yang membahas tentang peningkatan kesadaran dari keadaan personal, ego-based menuju keadaan transpersonal, integensia-based sehingga kita dapat bekerja tanpa pamrih pribadi.

Situs artikel terkait

http://www.oneearthmedia.org/ind/

http://triwidodo.com

http://triwidodo.wordpress.com

http://id-id.facebook.com/triwidodo.djokorahardjo

http://www.kompasiana.com/triwidodo

http://blog.oneearthcollege.com/

Mei 2012

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone