July 25, 2010

Bersyukur Yuk

Bersyukur susah-susah gampang, mudah-mudah susah. Terkadang alam memberikan pelajaran buat kita semua untuk belajar bersyukur dengan cara yang tidak menyenangkan.

Oksigen, adalah sesuatu yang gratis yang kita nikmati tanpa usaha, hanya cukup menarik, dan menghembuskan saja, semua terjadi dalam kealamian. Hingga kemudian pada suatu saat organ pernafasan kita terganggu, semisal oleh flu, hidung mampat. Bagaimana rasanya bernafas menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, namun kita masih juga tidak menyadari bahwa itu adalah teguran alam untuk kita, untuk mulai belajar bersyukur. Bersyukur meski dalam kondisi mampat kita masih dapat menikmati oksigen dengan gratis.

Hingga kemudian terjadi sesuatu yang lebih extreme organ pernafasan dalam mengalami kerusakan karena bakteri, virus atau kecelakaan. Yang membuat proses bernafas menjadi amat sulit, oksigen yang merupakan kebutuhan bagi kita semua menjadi sangat sulit untuk di hirup, menghirup oksigen menjadi sebuah penyiksaan, setiap hela nafa yang ditarik dan dibuang adalah penyiksaan tersendiri. Dan pada saat itu mungkin kita baru menyadari bahwa selama ini kita lupa akan bersyukur. Bersyukur akan nikmat yang tiada pernah habis yaitu oksigen. Bersyukur kepada tubuh, kepada organ-organ yang selama ini melayani kita tanpa pamrih guna menopang raga dan jiwa kita untuk menyelesaikan tuga-tugas kita di dunia ini. Namun karena lupa akan bersyukur sering kali kita melupakan tugas-tugas peranan kita di dunia ini , dan terlibat dengan sesuatu yang semu.

Di Anand Ashram saya diajarkan untuk bersyukur kepada tubuh saya sendiri, sesudah sesi latihan meditasi, saya akan rebahan dengan santai dan rileks. Kemduian mulai mengelus-elus angota tubuh saya, mulai dari rambut hingga kaki-kaki. Saya baru sadar rambut saya selama ini menghiasi hari-hari saya, yang membuat saya beda dan unik dalam sisi penampilan dari yang lain adalah rambut, yang dibenci dan disukai bahkan digilai oleh para wanita adalah rambut, yang di takuti anak kecil dan preman di jalanan adalah rambut, saya lupa bersyukur kepada rambut panjang nan lebat ini, dimana sebagaian orang banyak yang menginginkan rambut panjang nan lebat seperti punya saya hahaha….. dan sekarang ada satu lagi kumis hahaha, hmm mungkin besok-besok jengot hahaha

Mengucapkan terimakasih sambil mengusap-usap tubuh adalah penutup sesi latihan di Anand Ashram, saya tidak tahu bagaimana penjelasan secara ilmiahnya, namun yang pasti metode mengucapkan terimakasih kepada tubuh sambil mengelus-elusnya dapat direspon dan dipahami oleh tubuh itu, dan organ-oragan di dalamnya mulai santai dan rileks, sehingga dapat bekerja lebih baik.

Jika ada bagian tubuh yang sakit, semisal pusing, sakit kepala, dada nyeri dan ganguan lainya, saya selalu mengelus-elus anggota tubuh yang sakit itu sambil mengucapkan terimakasih serta I love you. Dan di respon oleh tubuh dengan berkurangnya rasa sakit itu, coba lah.

Satu hal lain yang saya pelajari di Anand Ashram adalah kecerian, betapapun kondisi yang ada kita tidak boleh kehilangan keceriaan, karena hidupan adalah sebuah perayaan itu kata bapak Anand Krishna. Duduk dekat bapak Anand Krishna tanpa bicara, hanya duduk saja, sudah dapat merasakan kecerian, dan hidup menjadi sebuah perayaan. Terimakasih bapak.

Di Publikasikan di :

http://www.surahman.com/
http://www.oneearthmedia.net/ind
http://www.facebook.com/su.rahman.full
http://www.kompasiana.com/surahman

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone