November 3, 2010

Menulis Yuk (Bag 2)

Menemukan dan Menggali Ide

Ada yang bilang kalau bisa menulis dan mengakui menulis itu gampang, Cuma yang sulit adalah menggali ide. Pada dasarnya masalahnya hampir sama dengan ketika kita mau menulis (baca bag 1), sering kali kita dibebani oleh hal-hal yang tidak perlu yang kemudian menghambat proses menulis. Seperti menemukan ide untuk dituliskan, sebelum mendapatkan ide dikepala kita sudah nangkring pemikiran ide untuk menulis tulisan saya seperti ini, sudah terpatri sebuah pemikiran ide yang menarik untuk ditulis seperti ini. Dan kita menjadi pusing sendiri,  banyak ide bagus yang lewat begitu saja, karena kita tidak membuka diri.

Berbagi Pengalaman Dan Pemikiran Kejadian Sehari-hari

Ide yang paling gampang dikembangkan adalah kejadian sehari-hari, mungkin kita merasa itu tidak menarik. Seperti yang sudah saya katakana diatas, ide itu menjadi tidak menarik karena kita sudah memiliki pemikiran tentang ide yang menarik, sehingga kejadian yang sebenarnya menarik namun tidak cocok dengan gambar ide menarik yang kita punyai maka kejadian itu menjadi tidak menarik, dan kita terus mencari-cari namun tidak menemukannya, dan kemudian kita mengatakan bahwa mentok di ide , tidak punya ide menarik.

Kejadian pergi kerja dari rumah ke kantor misalnya, jika kita mengamati bahwasannya kejadian rutinitas itu tidak pernah sama pada bagian detailnya, secara garis besar tentu saja akan terlihat sama apalagi pada bagian macetnya. Namun coba rasakan kejadian-kejadian itu lebih detail dan permainan emosinya, semisal di dalam perjalan tersebut anda bertemu (melihat) polantas dengan tubuh yang   kelebihan berat untuk seorang polisi, dari situ anda bisa mengembangkan menjadi cerita atau pemaparan ilmiah. Jika cerita anda membayangkan ada pengemudi motor yang ugalan-ugalan, kemudian polisi yang kegemukan ini agak kesulitan dalam mengejar pengemudi ugalan-ugalan itu, dari kondisi itu anda juga bisa menyelipkan perasaan anda terhadap polisi bisa berupa kritik atau saran. Jika ingin menarik ke area ilmiah anda bisa membuat perbandingan dengan polisi di luar neger, bisa menceritakan tentang pelatihan polisi, dan lain sebagainya tergantung dari perasaan anda mau dibawa kemana tulisan itu.

Sahabat saya Tina Minarni Cusaybha menurut saya termasuk orang yang jenius karena berhasil menterjemahkan perasaan dirinya, mengangkat tema yang sebenarnya ngga penting menurut kita, namun sebenarnya tema itu banyak dialami oleh orang lain, semisal Susah Tidur dan Kegemaran akan pedas. Sekilas terkesan ngga mutu banget, namun buat yang mengalami kejadian seperti apa yang di tulisakan oleh Tina Minarni Cusaybha maka tulisannya menjadi memiliki arti, setidaknya kita merasa tidak sendirian ada orang lain yang satu nasib dengan kita sama-sama susah tidur dan doyan pedes.

Mengulas Sebuah Pemikiran

Ketika membaca sesuatu semisal cerita, tentunya kita memiliki interpretasi tersendiri terhadap cerita tersebut. Kita bisa mulai mengalinya dari pendapat kita mengenai cerita tersdebut,d an memberikan contoh-contoh aplikasinya atau pengalaman-pengalaman kita terhadap cerita itu. Semisal cerita tentang dongeng yang jahat pasti di kalahkan oleh kebaikan, atau tentang yang jahat pasti akan menderita oleh kejahatannya. Anda bisa memberikan contoh tentang filosofi siapa yang menanam dia yang menuai, jika gemar mengutip ayat suci bisa menambahkannya disitu.  Bisa di explorasi dari kisah dongeng tersebut dengan menariknya keranah pengalaman pribadi semisal anda pernah mencuri sandal, kemudian dua tahun kemudian sandal kesayangan anda di curi. Dan anda akan teringat akan kejadian masa lalu itu, sambil mengenang anda bisa menuliskannya perasaan diri anda.

Membuat Laporan Pandangan Mata

Teman saya Nugroho Persada sering melakukan hal ini yaitu menuliskan pandangan matanya terhadap kejadian di sekita merapi, sepintas lalu ngga penting banget karena  kita bisa baca dari berita di detik com lebih up to date, namun jika kita cermati hasil tulisannya berbeda. Tulisan seorang reporter menjadi informative dan tidak mengandung muatan emosi, semenatara tulisan seorang saksi seperti Nugroho Persada   mengandung emosi, kita bisa merasakan emosinya. Sehingga kita bisa memiliki gambaran lebih detail dan jelas tentang situasi di tempat kejadian.

Banyak hal yang bisa kita gali dari sebuah kejadian kuncinya adalah membuka diri, jangan membebani diri terlebih dahulu dengan sesuatu yang menurut kita menarik.

Selamat menggali ide (diri) dan menuliskannya dengan gembira. . . . . . . (bersambung)

= =

Di Publikasikan di :

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Email this to someone